bar-merah

Kasus corona terus meningkat, 5 negara ini lakukan lockdown kembali

ZONAUTARA.com – Pengendalian penularan virus corona masih memerlukan upaya yang lebih maksimal. Bahkan di beberapa negara, angka kasus baru konfirmasi positif Covid-19 malah melonjak.

Kondisi ini menjadi lebih pelik, saat mutasi virus corona menciptakan varian baru Covid-19, terutama varian baru virus corona dari Inggris.

Varian baru virus corona dari Inggris ini bahkan memaksa sejumlah negara memperlakukan larangan terbang dari dan ke Inggris.

Pemerintahan negara Inggris bahkan mengambil kebijakan lockdown untuk mencegah penularan varian baru virus corona ini menyebar.

Berikut 5 negara yang mengambil kebijakan lockdown kembali wilayahnya karena meningkatnya kasus baru virus corona:

Libanon, tenaga medis kewalahan

Libanon mengumumkan bahwa negaranya akan memberlakukan lockdown penuh selama tiga pekan. Itu juga termasuk pembatasan jam malam mulai pukul 18.00 petang hingga 05.00 pagi guna menekan peningkatan kasus COVID-19. Lonjakan tersebut membuat tenaga medis kewalahan dalam menangani pasien.

Dikutip dari CNA, Menteri Kesehatan sementara Libanon, Hamad Hasan mengumumkan lockdown akan dilakukan hingga 1 Februari 2021.

Di sisi lain, penguncian wilayah ini dilakukan di tengah kekhawatiran masyarakat akan meningkatnya pengangguran, inflasi, dan kemiskinan.

2. Inggris, varian baru virus corona

Lockdown di Inggris diumumkan Perdana Menteri Boris Johnson. Hal ini menyusul kasus varian baru Covid-19 di Inggris yang melonjak dalam beberapa waktu terakhir.

“Jelas bahwa kita semua perlu berbuat lebih banyak lagi untuk mengendalikan kasus varian baru corona ini. Itu berarti pemerintah sekali lagi memerintahkan Anda semua untuk berdiam diri di rumah,” paparnya awal Januari.

Johnson belum membeberkan kapan lockdown akan dihentikan. Tetapi, berdasarkan perkiraan beberapa pihak aturan yang dimulai sejak Rabu (06/01) ini akan berlaku hingga pertengahan Februari mendatang.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah hanya akan mengizinkan warganya bepergian keluar rumah dengan beberapa alasan seperti belanja kebutuhan, berolahraga, hingga kebutuhan medis.

Pemerintah Inggris akan membatasi perjalanan internasional. Johnson menjelaskan perjalanan luar negeri saat lockdown hanya diperbolehkan bagi mereka ‘yang memiliki izin legal’ seperti urusan pekerjaan ataupun bisnis.

3. Jepang, gelombang ketiga

Jepang mulai memberlakukan lockdown di Tokyo, Chiba, Saitama, hingga Kanagawa dikarenakan naiknya gelombang ketiga Covid-19. Peraturan ini dimulai pada Jumat 8 Januari sampai 7 Februari.

Sementara itu, di Tokyo tercatat 2.400 kasus positif infeksi virus Corona baru yang menyebabkan pemberlakuan status darurat di Jepang.

“Penyebaran cepat virus Corona baru secara nasional dikhawatirkan berdampak besar pada kehidupan masyarakat dan perekonomian. Berdasarkan itu, kami mengeluarkan keadaan darurat,” ujar Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga di pertemuan satgas virus pemerintah, Kamis (07/01).

Penduduk di Tokyo pun diimbau tidak ke luar rumah di atas jam 20.00. Selain restoran, perkantoran di Tokyo akan mempekerjakan karyawannya di rumah. Namun, lonjakan virus Corona yang terus signifikan tak membuat pemerintah Jepang menetapkan status darurat nasional karena khawatir akan perekonomian yang baru pulih dari resesi.

4. Thailand, jam malam

Pemerintah Thailand pun ikut memberlakukan lockdown termasuk pemberlakuan jam malam di Kota Bangkok dimulai 4 Januari hingga 1 Februari karena lonjakan kasus Covid-19. Sekolah-sekolah di Kota Bangkok ditutup dalam dua pekan.

Selain itu, pemerintah akan membangun banyak pos pemeriksaan di penjuru kota.

“Kami sebenarnya tidak ingin menggunakan tindakan ekstrem seperti lockdown dan memberlakukan jam malam, tapi kami membutuhkan cara yang lebih kuat untuk mencegah lonjakan baru,” jelas Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Thailand, Taweesin Visanuyothin dikutip dari AFP, Sabtu (2/1/2021).

5. China, masih ada penularan

China adalah negara selanjutnya yang memberlakukan lockdown sejak 29 Desember 2020. Pemerintah Beijing menutup 10 wilayah di distrik Shunyi setelah dilaporkan adanya 16 infeksi dan tiga kasus asimtomatik Covid-19 pada 18 Desember.

Seorang pejabat Kota Beijing menuturkan enam desa, tiga bangunan, dan satu zona industri termasuk dalam daerah-daerah yang kembali diberlakukan lockdown.

Dikutip dari CNA, Pemerintah Beijing pun membatalkan pertemuan skala besar meliputi pameran kuil, kegiatan olahraga, hingga pembatasan kerumunan. Beijing juga mendesak agar warganya tetap di rumah selama liburan.

Dikutip dari Global Times, perwakilan Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Beijing, Pang Xinghuo, mengemukakan bahwa mereka menutup sementara wilayah di Xidulan dan Donghaihong, dekat Jalan Lingkar Luar Enam di Distrik Shunyi dan Chaoyang dikarenakan kasus penularan virus Corona.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com