ZONAUTARA.com – Ketua Bhayangkari Polda Sulawesi Utara (Sulut) Ny. Rita Panca bersama rombongan mengunjungi titik-titik yang terdampak di Kota Manado, Selasa (26/01/2021). Kedatangan mereka untuk memberikan dukungan moril kepada warga dan memastikan sejauh mana penanganan pascabanjir terkini agar bisa dikondisikan bantuan yang tepat sasaran bilamana masih diperlukan.
Satu di antara beberapa tempat yang dikunjungi Ketua Bhayangkari Polda Sulut bersama rombongan adalah Perumahan Welong Abadi yang berada di Kelurahan Malendeng, Kecamatan Tikala. Mereka juga menyalurkan bantuan yang dibutuhkan masyarakat, seperti kasur, selimut, beras, dan bahan pangan lainnya.
Kapolsek Tikala AKP Emilda Sonu yang wilayah hukumnya terdampak banjir turut mendampingi kunjungan Ketua Bhayangkari Polda Sulut Rita Panca bersama rombongan.
Kabid Humas Kombes Pol Jules Abraham Abast yang turut mendampingi, menjelaskan bahwa sejauh ini Polda Sulut telah mengerahkan sekitar 500 personil untuk membantu pemulihan pascabanjir di Kota Manado.
“Di Perumahan Welong Abadi ada 60 personil dari jajaran Polda Sulut yang diturunkan dan kami tetap berkoordinasi dengan instasi terkait,” kata Jules.
Dijelaskannya, pada dasarnya, semua satuan yang ada di jajaran Polda Sulut dilibatkan dalam pemulihan pascabanjir di Kota Manado sesuai tupoksi masing-masing. Pada situasi tertentu, Polda Sulut memiliki satuan khusus yang membantu penanganan musibah, yaitu Sar Brimob dan Polair.
Banjir dan tanah longsor yang terjadi Kota Manado pada Jumat (22/01/2021), pukul 12.00 WITA, telah berdampak pada kerugian harta dan benda. Berdasarkan catatan Pusat Pengendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado dilaporkan 8 kecamatan terdampak musibah ini, yaitu Kecamatan Malalayang, Wanea, Sario, Paal Dua, Tikala, Wenang, Tuminting dan Singkil.
BPBD Kota Manado juga menginformasikan banjir berdampak pada meninggalnya 2 orang, luka berat 1 orang, luka ringan 1 orang, dan lebih dari 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Musibah banjir kali ini berdampak pada kerugian material, antara lain rumah rusak berat 10 unit dan rusak sedang 3 unit. Sesuai catatan BPBD Kota Manado, fasilitas publik lain yang terdampak, di antaranya bangunan SD sebanyak 20 unit, SMP sebanyak 7 unit.
Saat banjir terjadi tinggi, muka air terpantau pada ketinggian 50 sentimeter (cm) hingga 400 cm. Banjir yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi hingga daerah aliran sungai Sawangan dan Tondano.
Kini kondisi di Kota Manado berangsur pulih. Banyak pihak ikut terlibat dalam penanganan pascabanjir di titik-titik yang terdampak.
Jaringan listrik dan telepon selular operator tertentu telah kembali normal. Warga yang sebelumnya bertahan di lokasi pengungsian telah kembali ke rumah masing-masing.