bar-merah

Hadapi virus paling berbahaya Ebola, Guinea memulai vaksinasi

virus ebola
A health worker in Democratic Republic of Congo wears protective clothing during Ebola virus outbreak in 2018. Photograph: John Wessels/AFP/Getty Images

ZONAUTARA.com – Disaat dunia belum kelar menghadapi pandemi Covid-19, virus Ebola dilaporkan kembali merebak di sejumlah negara di Afrika.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan bahwa setidaknya enam negara di Afrika harus siaga menghadap virus Ebola. Di antara negara yang sudah melaporkan temuan penularan Ebola adalah Kongo dan Guinea.

Di Guinea, seorang pasien dinyatakan menderita Ebola setelah menghadiri pemakanan seorang perawat pada awal Februari 2021.

Penyelidikan awal yang dilakukan menyebut ada tujuh kasus penularan virus Ebola yang ditemukan, yang menjangkiti dua pasien berusia di atas 25 tahun. Dua perempuan dan satu pria dilaporkan meninggal aibat virus Ebola.

Negara-negara Afrika beberapa tahun lalu pernah diserang virus Ebola, yang menyebabkan perdarahan hebat dan kegagalan organ serta menulari melalui kontak dengan cairan tubuh.

Kini Guinea telah memulai kampanye vaksinasi Ebola pada Selasa (23/2/2021). Kampanye vaksinasi diluncurkan di Gouecke, komunitas pedesaan di prefektur N’Zerekore. Kasus pertama Ebola ditemukan di sana pada 14 Februari lalu. Guinea menerima 11 ribu dosis vaksin dari WHO.

“Terakhir kali Guinea menghadapi wabah Ebola, vaksin masih dikembangkan.Dengan pengalaman dan keahlian yang telah dibangunnya, dikombinasikan dengan vaksin yang aman dan efektif, Guinea memiliki alat serta pengetahuan untuk menanggapi wabah ini,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip laman Anadolu Agency.

Direktur Regional WHO untuk Afrika Matshidiso Moeti mengungkapkan kecepatan Guinea memulai upaya vaksinasi luar biasa. Menurut dia, peran para ahli dari Kongo yang turut menghadapi wabah Ebola berkontribusi signifikan membantu Guinea menangani situasi.

“Orang Afrika yang mendukung sesama orang Afrika untuk menanggapi salah satu penyakit paling berbahaya di planet ini adalah bukti kapasitas tanggap darurat yang telah kami bangun selama bertahun-tahun di benua ini,” kata Moeti.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Guinea Remy Lamah mengaku cukup yakin negaranya mampu menangani kemunculan kembali wabah Ebola. Selain sarana, tenaga medis di sana telah terlatih dan berpengalaman menghadapi penyakit tersebut.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com