Stephen Karanja, dokter anti vaksin Covid-19 meninggal karena corona

Redaksi ZU
Penulis Redaksi ZU
Stephen Karanja campaigned on numerous issues (Citizengo)



ZONAUTARA.com – Seorang dokter asal Kenya, Stephen Karanja dikabarkan meninggal dunia saat sedang dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Nairobi, ibukota negara Kenya. Dia sedang mengidap Covid-19 saat meninggal.

Dokter Stephen Karanja merupakan ketua asosiasi dokter Katolik Kenya. Kematiannya menjadi pemberitaan karena sebelumnya dia dikenal sebagai dokter anti-vaksin.

Karanja semasa hidupnya menyatakan bahwa dirinya tidak setuju dengan suntikan vaksin untuk menekan pandemi Covid-19, dengan mengatakan “vaksinasi sama sekali tidak diperlukan”.

Menurut Karanja, penyebaran Covid-19 cukup ditekan dengan mengenakan masker. Dokter Karanja yang merupakan dokter spesialis kandungan itu menuduh pemerintah tidak mengeluarkan informasi yang akurat terkait infeksi Covid-19.

Dokter yang menjadi pemberitaan luas berbagai media ini juga menganggap bahwa Covid-19 bisa dilawan dengan menghirup uap air.

Dikutip dari BBC.com, Karanja menyebut bahwa pemerintah “bisa mencegah orang-orang jatuh sakit, bisa menekan anggaran, dan bahkan mencegah kematian seandainya memanfaatkan obat-obat preventif ketika melawan Covid-19”.

Namun klaim ini dengan cepat dibantah oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Konferensi Uskup Katolik Kenya (KCCB).

Dalam satu pernyataan, KCCB mengatakan, “Kami ingin menekankan bahwa vaksin Covid-19 sangat penting untuk melindungi kita semua, selain protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengenakan masker.”

Mereka menyebut klaim dokter Karanaja keliru dan menyebabkan ketidakpastian. Dalam video yang beredar di media sosial pada akhir Maret, dokter Karanja mengkritik penerapan lockdown atau karantina wilayah di lima wilayah di Kenya. Ia mengatakan karantina wilayah tidak efektif dari sisi medis.

“Ketika Anda mengkarantina orang, Anda sebenarnya tidak sedang mengatasi penyakit. Ini tak berguna, berbahaya, dan harus dicabut sesegera mungkin,” kata Karanja seperti dikutip media Kenya.

Dokter Karanja juga dikenal sebagai pendukung teori konspirasi bahwa pandemi Covid-19 yang sengaja disebar sebagai alat untuk mengurangi jumlah penduduk.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Leave a comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com