ZONAUTARA.com – Indonesia kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19. Dalam tiga hari terakhir secara berturut-turut kasus baru Covid-19 yang diumumkan diatas 12 ribu kasus. DKI Jakarta bahkan mencatat rekor kasus baru tertinggi.
Selain semakin longgarnya protokol kesehatan, para ahli menyebut lonjakan kasus tersebut ikut dipengaruhi oleh varian baru Covid-19 yang cepat menular. Salah satunya varian Delta.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tirmizi, menyebut hingga hari ini sudah ditemukan 148 kasus infeksi varian Alpha, Beta, dan Delta di Indonesia.
“Sudah ada 148 kasus yang kita temukan (varian Alpha, Beta, dan Delta). (Untuk varian Delta) di 6 propinsi dan sebagian besar adalah transmisi lokal,” kata Nadia dikutip dari Kompas.com.
Mutasi ganda
- Varian Delta Covid-19 itu sejatinya adalah mutasi ganda dari E484Q dan L452R.
- Kedua varian itu diyakini ditemukan di India dan menyebabkan tsunami Covid-19 di India.
- WHO telah menetapkan varian Delta sebagai variant of concern (VoC) pada 10 Mei lalu.
- Selain varian Delta, beberapa varian lain seperti B117 Inggris, P1 Brazil dan B1351 Afrika Selatan juga masuk sebagai kategori VoC.
Apa itu VoC?
- WHO menjelaskan bahwa suatu varian Covid-19 dapat disebut VoC jika memenuhi sejumlah kriteria.
- Kriteria yang dimaksud adalah virus lebih mudah menular, menyebabkan penyakit yang lebih parah, mengurangi netralisasi antibodi dan mengurangi efektivitas vaksin.
Bagaimana gejala terinfeksi varian Delta?
- Para ahli menerangkan bahwa gejala seseorang terinfeksi Covid-19 varian Delta, berbeda dan lebih berat dibanding jika terinfeksi mutasi lainnya.
- Sejumlah studi menyebut beberapa gejala, seperti demam, batuk, dan kehilangan penciuman atau rasa.
- Gejala lain yang menyertai adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung meler dan flu berat.
Risiko
- Sejumlah risiko menyertai hadirnya Covid-19 varian Delta ini, antara lain yang disebutkan oleh Layanan Kesehatan Nasional Inggris bahwa varian Delta lebih menular 50% daripada mutasi B117 atau Alpha.
- Sebuah studi di jurnal The Lancet menemukan, mutasi B1617 lebih banyak menyerang anak-anak muda.
- Varian Delta juga disebut menyebabkan penderita memiliki risiko masuk rumah sakit dua kali lipat lebih tinggi.
- Menurut Bada Kesehatan Masyarakat Inggris, vaksin hanya satu dosis tidak efektif 17 persen terhadap varian Delta. Harus vaksin penuh agar ampuh.
Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia, Zubairi Djoerban berharap varian Delta tidak menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia setelah menjadi penyebab tsunami Covid-19 di India dan peningkatan kasus baru di Amerika Serikat dan Inggris.
“Mari kita bahu membahu membahu melewati keadaan ini. Tetap pakai masker dan berjarak,” kata Zubairi dalam cuitan di akun Twitternya.