bar-merah

Singapura rencanakan “berdamai” dengan Corona

Sumber : Pexels

ZONAUTARA.COM – Pemerintahan negara Singapura kini sedang berencana untuk berdamai dengan Covid-19. Namun rencana itu sangat tergantung dari pencapaian vaksinasi Covid-19 yang dipatok minimal 80 persen terhadap warganya.

Singapura juga berencana melakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan selama pandemi. Namun hal tersebut sangat bergantung pada persentase vaksinasi, pengendalian virus dan juga jumlah pasien yang terinfeksi yang dirawat inap.

Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong menyebutkan bahwa setiap pembatasan yang dilonggarkan hanya untuk individu yang sudah tervaksinasi.

“Sebab jauh lebih terlindungi dari efek virus,” tambah Wong.

Sehingga, warga Singapura yang ingin hadir dan mengikuti kegiatan massal atau kegiatan peribadatan, harus sudah mengikuti vaksinasi lengkap.

“Begitu pula jika ingin makan di restoran atau berolahraga di gym, Anda harus divaksinasi lengkap,” ujarnya lagi.

Wong menyebut pelonggaran prokes itu tidak bisa buru-buru. Dia memprediksi paling cepat langkah itu dilakukan mulai September 2021. Asumsinya, sekitar 80 persen warga sudah mendapatkan dua dosis penuh vaksin Covid-19. Selain itu, 3/4 lansia sudah divaksin.

Wong juga menyebut tengah menjalin koordinasi dengan negara-negara yang dinilai berhasil mengelola Covid-19 untuk menciptakan koridor perjalanan.

Langkah lain yang sedang dimatangkan Singapura untuk berdamai dengan Covid-19 adalah hanya akan berfokus melaporkan kasus parah Covid-19 saja.

“Pada tahap itu, setelah sebagian besar warga divaksin, fokus utama kami tidak lagi pada jumlah kasus harian. Sebab, jika mereka terkena virus, mereka cenderung tidak sakit parah,” Wong menjelaskan.

“Sebaliknya, fokus kami adalah pada jumlah orang terinfeksi yang jauh lebih kecil yang membutuhkan oksigen tambahan atau membutuhkan perawatan intensif,” dia menambahkan.

Saat ini, Singapura sedang kembali ke fase dua pembatasan Covid-19. Sebabnya, infeksi Covid-19 di negeri singa itu kembali meningkat tajam.

Dia juga menjelaskan bahwa aturan yang ketat pasti dapat mengurangi aktivitas dan memperlambat penularan.

“Serta memberi negara waktu untuk mendorong tingkat vaksinasi lebih lanjut, melindungi manula,” tandasnya.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com