bar-merah

Tugas tambahan seorang manajer dalam menghadapi WFH

Ilustrasi manajer (Sumber: pexeles.com)

ZONAUTARA.com – Adanya kegiatan Work From Home (WFH) karena pandemi Covid-19, membuat para pekerja harus beradaptasi dengan berbagai macam hal yang baru. Tak hanya pegawai biasa, seorang manajer pun akan menemui berbagai macam tantangan dalam menghadapi WFH.

Mengutip dari shrm.org, Paul Pellman, CEO dari Kazoo, sebuah perusahaan perangkat lunak komputer di Texas, mengatakan bahwa cukup menakutkan jika seorang manajer untuk pertama kalinya mengelola karyawan dalam jarak jauh.

“Manajer harus tetap memastikan karyawan produktif dan berkembang, hal itu sulit dilakukan ketika pandemi,” tuturnya.

Perubahan dari Work from Office (WFO) menjadi WFH, tak sekadar menyediakan platform daring baru saja, namun sangat banyak hal-hal yang diciptakan maupun ditingkatkan dari sebelumnya. Lingkungan kerja jarak jauh dapat mempengaruhi kerja sama tim, fokus, dan lain-lain

Maka dari itu, kami telah merangkum 3 poin utama tentang tugas tambahan seorang manajer perusahaan dalam menghadapi fenomena WFH.

Menciptakan dan beradaptasi dengan kultur perusahaan yang baru

Menyesuaikan jadwal daring, peralatan elektronik, platform rapat daring, dan lain-lain adalah langkah pertama dalam menghadapi WFH.

Selain hal-hal teknis, anda juga harus menciptakan budaya kerja yang baru yang disesuaikan dengan kondisi WFH.

Budaya kerja yang baru misalnya perbanyak feedback, apresiasi kepada karyawan yang memiliki kinerja baik, dan lain sebagainya.

Jika anda sudah memiliki budaya kerja yang baik selama WFO, maka anda hanya akan melanjutkan dan memperbaikinya, juga menyesuaikannya dengan kondisi jarak jauh.

Nilai-nilai perusahaan dan semangat dengan tujuan harus tetap terjaga dalam kondisi pandemi dan WFH seperti ini.

Awasi progress dengan komunikasi intens

Komunikasi menjadi poin sangat penting dalam melakukan kerja sama dengan seseorang, baik dalam ruang lingkup professional maupun tidak. Dengan WFH, komunikasi yang biasanya dapat dengan mudah dilakukan dengan tatap muka, atau rapat dalam satu ruangan, kini semuanya harus lewat media online.

Namun, jika seorang manajer dapat menjangkau rekan kerja dan membangun komunikasi secara teratur, maka hal tersebut dapat menjadi budaya kerja auto pilot nantinya.

Manajer dapat melakukan komunikasi dengan tim melalui email, chat, maupun panggilan video. Jaga komunikasi agar progress pekerjaan selalu terawasi.

Teratur namun fleksibel

Jadilah seorang manajer yang teratur namun secara bersamaan merupakan orang yang fleksibel. Teratur dalam hal ini, anda mengelola jadwal, poin pembahasan, dan waktu saat bekerja secara teratur.

Manajer juga harus memberikan pembagian tugas yang jelas beserta definisi pekerjaan agar anggota tim dapat mudah mengeksekusinya.

“Meski rencana awal sudah direncanakan dan sudah merupakan keharusan, namun seorang manajer harus terbuka dalam menyesuaikan strategi sesuai dengan kebutuhan,” ucap Angela Civitella, seorang pelatih kepemimpinan berbisnis.

Ia berpendapat bahwa yang terpenting adalah pekerjaan yang ditugaskan selesai dan memiliki kualitas yang tinggi.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com