bar-merah

Mengapa vaksin untuk anak-anak butuh waktu lama dalam pengembangannya?

Ilustrasi vaksin pada anak (Sumber: pexels.com)

ZONAUTARA.com – Di Indonesia, kegiatan vaksinasi virus Covid-19 masih terus berlanjut. Vaksinasi tentu diupayakan untuk merata ke seluruh bagian di Indonesia.

Namun, anda pasti bertanya-tanya mengapa dalam petunjuk vaksin, hanya orang dewasa yang diperbolehkan? Bagaimana dengan anak-anak?

Sejauh ini, Kementerian Kesehatan Indonesia sendiri telah menyediakan vaksin Corona yang berasal dari tujuh produsen vaksin. Produsen-produsen tersebut adalah Astra Zeneca, Sinovac, Bio Farma, Sinopharm, Moderna, Novavax, dan Pfizer-BioNTech.

Masing-masing produsen memiliki batasan usia penggunanya. Untuk Astra Zeneca dapat digunakan untuk usia 18 tahun ke atas, menurut organisasi kesehatan dunia, WHO. Berlaku juga untuk Sinovac, Bio Farma, Moderna, Novavax, dan Sinopharm yang dapat digunakan untuk usia 18 tahun ke atas.

Anjuran usia dalam penggunaan masing-masing vaksin bergantun pada uji klinis dari tiap laboratorium. Lalu bagaimana dengan anak-anak?

Mengutip dari clevelandclinic.org, Frank Esper, MD, spesialis penyakit menular anak menjelaskan bahwa dalam distribusinya pertama kali, vaksin Covid-19 memang tidak ditujukan untuk anak-anak. Padahal menurutnya, baik anak-anak maupun orang dewasa, keduanya sama-sama perlu untuk divaksinasi agar keadaan kembali normal.

Alasan mengapa uji klinis vaksin terhadap anak tidak secepat orang dewasa, karena data menunjukkan bahwa penyakit parah yang diakibatkan oleh virus Covid-19 kebanyakan terjadi pada orang dewasa. Frank Esper tidak melihat respon yang sama terjadi untuk anak-anak. Dapat disimpulkan bahwa anak-anak lebih tangguh dan memiliki kekebalan tubuh lebih tinggi jika terkena penyakit.

Selain itu, uji klinis yang melibatkan anak-anak akan membutuhkan lebih banyak lapisan keamanan karena anak-anak sendiri belum bisa membuat keputusan sendiri. Uji klinis harus melibatkan persetujuan kedua orang tua agar dapat dilakukan.

Sistem kekebalan tubuh anak-anak juga berbeda dari orang dewasa. Mereka mungkin memerlukan tingkat dosis atau formulasi yang berbeda dari vaksin untuk orang dewasa. Maka dari itu, prioritasi pertama vaksin Covid-19 dilakukan untuk orang dewasa.

Namun, baru-baru ini, produsen vaksin Covid-19 sudah melakukan uji klinis kepada anak-anak. Moderna telah menguji vaksinnya pada sekitar 7000 anak anak usia enam bulan hingga 12 tahun ke atas. Pzifier pun telah melakukan uji klinis pada anak-anak usia 12 tahun ke atas. Johnson & Johnson juga melakukan uji klinis pada remaja berusia 12 hingga 17 tahun.

Di Indonesia sendiri, vaksin anak-anak sudah bisa dilakukan sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Kesehatan nomor HK.02.01/I/2007/2021. Meski menuai berbagai pro dan kontra, anak-anak sebetulnya turut andil dalam penyebaran virus Covid-19. Sehingga perlu dilakukan vaksinasi secara merata.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com