bar-merah

Waspada lonjakan ketiga Covid-19, ahli ingatkan warga hati-hati dengan pelonggaran mobilitas

covid-19 dan ppkm
Ilustrasi Covid-19 (Pixabay.com)

ZONAUTARA.COM — Hingga saat ini, capaian vaksinasi dosis pertama di Indonesia baru mencapai 55 persen dari total target keseluruhan. Sisanya masih terdapat 45 persen masyarakat yang belum menerima vaksin sama sekali.

Karena itu, dikhawatirkan akan ada gelombang ketiga Covid-19 yang diperkirakan terjadi Desember 2021 hingga Januari 2022. Kasus tersebut diperkirakan akan didominasi oleh masyarakat yang belum vaksin.

Hal tersebut disampaikan oleh Ahli Biostatistik dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Iwan Ariawan, dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (28/09/2021).

“Yang sudah divaksin masih separuh, yang belum mempunyai kekebalan terhadap covid-19 mereka ini bisa kena, dan 50 persen dari penduduk Indonesia ini banyak. Nah, ini bisa terjadi wabah bagi mereka yang belum divaksin ini,” kata Iwan.

Tak hanya yang belum vaksin, menurut Iwan, kasus gelombang ketiga juga dapat menyasar masyarakat yang telah menerima vaksin.

Lantaran mutasi virus SARS-CoV-2 yang terus berkembang, hal tersebut menurut Iwan dapat memperparah kondisi warga yang belum divaksin.

Kendati demikian, Iwan juga mengingatkan bahwa kekebalan tubuh manusia dapat terbentuk usai mereka terinfeksi covid-19, sehingga tak hanya ketika warga telah mendapat vaksin covid-19.

“Kalau terjadi wabah seperti itu, bisa terjadi juga mutasi. Kalau mutasi ini merepotkan, karena bahkan yang sudah divaksin pun nanti bisa terkena juga. Karena kalau mutasi baru yang lebih ganas, kita yang sudah divaksin bisa tidak mempan lagi vaksinnya, itu yang harus kita hindari,” jelasnya.

Untuk itu, Iwan mewanti-wanti seluruh masyarakat agar terus disiplin dalam melakukan protokol kesehatan virus corona, salah satunya, menjaga diri dari kerumunan agar lonjakan covid-19 tidak terjadi di Indonesia.

Iwan sekali lagi juga meminta warga untuk tetap waspada lantaran virus SARS-CoV-2 yang terus bermutasi dan menciptakan varian baru memiliki karakteristik yang kadang lebih berbahaya sehingga berpotensi membuat penularan lebih tinggi hingga terjadi lonjakan covid-19.

Selain berpesan kepada warga, Iwan juga meminta pemerintah untuk terus melakukan evaluasi atas kebijakan yang dikeluarkan. Ia menyadari bahwa saat ini pemerintah tengah berupaya memulihkan aspek sosial-ekonomi secara bertahap, namun, ia tetap mengimbau agar aspek kesehatan menjadi prioritas utama di tengah pandemi covid-19.

“Nah, kita lihat itu pengalaman-pengalaman kita yang dulu, kalau mobilitas naik kemudian akan diikuti kasus naik. Nah, ini yang kita tidak ingin terjadi sehingga harus dilakukan dengan hati-hati pelonggaran mobilitas ini,” ujar Iwan.

Epidemiolog UI Tri Yunis Miko, sebelumnya memprediksi Indonesia berpotensi masuk puncak ketiga virus corona pada Desember 2021 mendatang. Prediksi gelombang ketiga itu menurutnya bakal terjadi apabila capaian vaksinasi covid-19 nasional tak sampai 50 persen pada akhir tahun 2021.

Lebih lanjut, berbagai macam pelonggaran PPKM juga menjadi penyebab membesarnya potensi terjadi lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com