ZONAUTARA.com — Pernahkah anda bayangkan, seekor anjing bisa mengetahui jika seseorang berbohong atau tidak? Terdengar mustahil memang. Namun, peneliti dari Universitas Wina, menemukan bahwa anjing, dalam kasus tertentu, dapat mengetahui ketika kita berbohong.
Penelitian ini dilakukan dengan ratusan anjing untuk menentukan sejauh mana anjing dapat mendeteksi adanya kebohongan. Dalam jurnal yang diterbitkan di situs Proceedings of the Royal Society B, menjelaskan tentang eksperimen tersebut.
Anjing merupakan spesies non-primata yang telah hidup dengan manusia setidaknya selama 14000 tahun. Dari alasan tersebut, anjing dianggap sebagai spesies model untuk penyelidikan komparatif kemampuan sosial kognitifnya. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan tentang apakah anjing peka terhadap beberapa keadaan mental manusia.
Eksperimennya melibatkan 260 ekor anjing. Mereka dibuat agar mendengarkan saran dari komunikator, yaitu manusia yang tidak mereka kenal. Manusia tersebut memberi tahu di mana mangkuk yang memiliki makanan di dalamnya.
Manusia tersebut berkata, “Lihat! Ini sangat enak!” jika anjing menuruti apa yang ditunjuk oleh orang tersebut, maka akan mendapatkan hadiah. Hal ini dilakukan untuk membangun kepercayaan anjing dengan manusia.
Setelah itu, penelitian berlanjut dengan membiarkan para anjing menonton orang lain yang memindahkan makanan dari satu mangkuk ke mangkuk lainnya. di beberapa percobaan, komunikator asli hadir untuk menyaksikannya dan ada pula yang tidak ikut menyaksikannya.
Temuannya, setengah dari anjing tidak mengikuti saran komunikator ketika komunikator asli tak hadir saat makanan dialihkan ke mangkuk yang lain, hal tersebut karena anjing-anjing ini merasa bahwa manusia tidak mengetahui letak di mana camilan tersebut berada.
Dua pertiga anjing mengabaikan saran komunikator yang hadir saat perpindahan mangkuk, dan menunjuk ke mangkuk yang salah. Anjing itu tahu bahwa manusia sedang berbohong pada mereka.
Ludwig Huber, peneliti utama dalam riset tersebut berspekulasi bahwa anjing dapat mengerti ketika seseorang sedang berbohong padanya.
Anjing-anjing tersebut berpikir bahwa mereka memiliki pengetahuan yang sama tentang kebenaran camilan dalam mangkuk, tapi sengaja menyesatkan dengan menunjuk mangkuk yang kosong.
Penelitian serupa pernah dilakukan sebelumnya. Namun, bukan pada anjing, tapi pada anak-anak dengan usia di bawah lima tahun, simpanse, dan kera.
Ternyata, mereka akan lebih mengikuti nasehat komunikator yang berbohong daripada anjing. Anjing cenderung memilih apa yang benar dan tak mengikuti komunikatornya.
Pengujian terhadap terrier juga dilakukan, namun, lebih banyak yang mengikuti komunikator dengan petunjuk palsu daripada memilih petunjuk yang benar.