bar-merah

Sebuah studi mengatakan uang dapat membeli kebahagiaan. Benarkah?

Ilustrasi (Sumber: pexels.com)

ZONAUTARA.com — Frasa “Uang bukan segalanya namun segalanya butuh uang” mungkin merambah pada konteks kebahagiaan. Uang dapat membeli berbagai materi guna meningkatkan kesejahteraan. Sebuah studi telah meneliti pengaruh pendapatan dalam kesajahteraan atau “well-being” seseorang.

Penelitian terdahulu

Penelitian tentang pengaruh uang dan kebahagiaan ini telah ada sejak 2010 lalu, yang menjadi sumber dari banyak penelitian-penelitian mendatang.

Studi berjudul High income improves evaluation of life but not emotional well-being menyebutkan bahwa uang mempengaruhi kebahagiaan, namun hal itu tidak lagi penting setelah anda sudah menghasilkan sekitar 75000 dolar US per tahunnya.

Orang yang penghasilnya kurang dari 75000 dolar US telah banyak melaporkan rendahnya kesejahteraan emosi yang dimilikinya. Dan hal tersebut berpotensi pada stres karena ketidak mampuannya memenuhi kebutuhan dasar. Namun, ketika menghasilkan lebih dari 75000 dolar US per tahun, maka tiap orang kurang lebih memiliki kebahagiaan yang sama.

Namun, banyak penelitian lanjutan yang meragukan hal tersebut. Mengutip dari Penn Today, Matthew Killingsworth mengatakan bahwa semua bantuk kesejahteraan akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pendapatannya. Tak ada titik statis di mana uang tak lagi penting, malah terus meningkat.

Penelitian saat ini

Penelitian terbaru dengan judul Experienced well-being rises with income, even above $75,000 per year mematahkan pendapat tersebut. studi dilakukan dengan melakukan survey pada 33.391 orang dewasa di Amerika Serikat yang berusia 18 hingga 65 tahun dan sedang bekerja. Peserta menjawab pertanyaan tentang pendapatan dan kepuasan hidupnya.

Berbeda dengan studi yang dilakukan di tahun 2010, studi terbaru mengatakan bahwa baik pengalaman maupun kesejahteraan tidak statis dan berhenti pada pendapatan 75000 USD. Namun, dua variable penentu kebahagiaan itu malah terus meningkat seiring dengan pendapatannya.

Meski studi ini tidak memberikan kesimpulan langsung tentang hubungan antara uang dan kebahagiaan, namun Killingsword sebagai penulis utama, menyarankan beberapa kemungkinan. Salah satunya adalah, uang dapat membantu seseorang mengurangi penderitaan dan meningkatkan kenikmatan.

Salah satu pertanyaan dalam survey yang berbunyi “Sejauh mana anda dapat mengendalikan hidup anda?” menyumbang 74 persen jawaban yang menjelaskan hubungan antara pendapatan dan kesejahteraan. Makin tinggi pendapatannya, makin ia merasa bisa mengendalikan hidupnya.

Namun, temuan ini tidak menyarankan anda untuk mementingkan uang dan mengaitkan kesuksesan pribadi dengan pendapatan. Bahkan, lanjut Killingsworth, makin banyak orang yang menyamakan uang dengan kesuksesan, maka makin rendah pengalaman kesejahteraan mereka.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com