ZONAUTARA.com — Perjalanan luar angkasa yang jauh membutuhkan kehidupan yang mandiri dari berbagai macam aspek. Salah satunya adalah sumber makanan. Para ilmuwan kali ini telah mengembangkan teknologi yang dapat mengubah urin menjadi pupuk.
Dalam fiksi ilmiah, semuanya memang terlihat mudah. Para astronot berusaha untuk tidak membuang apapun dan mengelola apapun sebagai hal yang lebih bermanfaat. Namun, pada kenyataannya, banyak hal yang masih berada dalam proses penelitian atau pengembangan.
Penelitian yang dipimpin oleh Norihiro Suzuki dari Tokyo University of Science kini menunjukkan jalan terangnya. Dalam publikasinya yang berjudul Formation of ammonium ions by electrochemical oxidation of urea with a boron-doped diamond electrode, mengemukakan gagasan untuk mendapat pupuk cair berbasis ammonia dari urin manusia.
Saat ini, penanaman telah banyak dilakukan di bumi dengan kondisi yang nyaman. Dari cuaca, air, tanah. nutrisi, dan lain-lain. Namun, akan berbeda ketika penanaman dilakukan di ruang angkasa.
Pupuk hewan merupakan sumber nutrisi yang paling sukses saat ini. Kandungan nitrogen di dalamnya dapat memberi tanaman nutrisi yang cukup. Dari gagasan dasar ini, Suzuki dan tim mengusulkan kandungan ammonia dalam urin yang terdiri dari nitrogen dan oksigen untuk dijadikan pupuk.
Dirinya yang bergabung dengan “Space Agriteam” membuatnya memiliki spesialisasi penelitian dalam kimia fisik dan mengajukan ide pembuatan pupuk cair ini secara elektrokimia.
Eksperimen dilakukan
Penelitian ini sementara menggunakan urin buatan dengan proses elektrokimia. Di satu sisi, sel reaksi menampung 50 mililiter urin buatan dan elektroda Diamond yang didoping dengan Boron (BDD). Di sisi lain, sel counter melibatkan elektroda platinum yang direndam dengan air asin.
Kemudian arus stabil 70 miliampere dimasukkan ke dalam elektroda BDD. Urea akan teroksidasi dan membentuk atom ammonia.
Selanjutnya, dikutip dari Big Think, Suzuki mengatakan bahwa ingin melanjutkan percobaan dengan urin yang sesungguhnya, karena urin sesungguhnya memiliki unsur lainnya seperti fosfor, nitrogen, dan kalium yang juga penting untuk asupan nutrisi tanaman.
Suzuki juga menjelaskan bahwa penelitian ini akan berfungsi untuk mempertahankan masa tinggal para astronot di ruang tertutup seperti luar angkasa.