bar-merah

Badan intelijen AS kembangkan AI untuk prediksi masa depan

Ilustrasi (Sumber: pexels.com)

ZONAUTARA.com – Intelligence Advanced Research Projects Activity (IARPA) merupakan sebuah badan penelitian dari komunitas intelijen pemerintah AS. IARPA berfokus untuk memprediksi masa depan dengan pembelajaran mesin AI atau kecerdasan buatan.

Dengan misi “high-risk, high-payoff”, IARPA dikelola oleh mata-mata dan para doktor. Organisasi ini bertujuan untuk memberikan para pembuat keputusan negara perihal prediksi akurat tentang peristiwa geopolitik menggunakan AI.

IARPA didirikan pada tahun 2006 sebagai bagian dari Office of the Director of National Intelligence. Beberapa proyek yang dilakukannya berfokus pada pengembangan komputasi kuantum, pengenalan wajah, komputasi kriogenik, dan penerjemah bahasa universal.

Sebagian besar penelitian yang dilakukan oleh IARPA sebenarnya dilakukan secara terbuka, memanfaatkan masyarakat dan para ahli dalam memajukan teknologi. Bahkan, anda pun bisa menyumbangkan ide dan penelitian dan pengembangan ke IARPA.

Mengutip dari Big Think, Pakar Badan Keamanan Nasional, James Bamford, menulis di Pittsburgh Post-Gazette bahwa IARPA ingin menciptakan sistem dimana data kehidupan orang-orang akan ditambang secara real-time untuk tujuan mencegah tindakan yang merugikan negara.

Program tersebut dapat mengakses secara instan aliran data milik warga, baik dari media sosial, GPS, Facebook, video kamera jalanan, tweet, pencarian web, dan lain sebagainya.

Meskipun program tersebut demi keamanan nasional seperti menemukan teroris dan elemen-elemen yang dapat menyebabkan kerusuhan sosial, potensi penyalahgunaan dan pelanggaran hak privasi juga tinggi.

Projek SAGE

SAGE atau Synergistic Antisipasi Peristiwa Geopolitik merupakan program yang menarik perhatian akhir-akhir ini. Para peneliti yang terlibat di dalam projek ini ingin memprediksi masa depan. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan mesin AI.

Dipimpin oleh Aram Galstyan, direktur Divisi Kecerdasan Buatan di USC Viterbi Information Sciences Institute (ISI), proyek tersebut telah berhasil membuat prediksi konkret seperti mengetahui kapan Korea Utara akan meluncurkan uji coba misilnya.

SAGE bekerja dengan memanfaatkan AI yang terlatih dengan berbagai macam data. SAGE terus dikembangkan dan dilatih agar memprediksi lebih cepat. Model hibrid SAGE menawarkan informasi kepada manusia yang diperoleh dari mesin dalam bagan yang menunjukkan tren, bersama dengan prediksi spesifik oleh AI.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com