ZONAUTARA.com — Ada tidaknya janggut pada pria memang masih menjadi diskusi yang cukup menarik, terlebih pandangan kaum hawa terhadap hal tersebut. Apakah perempuan memandang janggut sebagai sesuatu yang menambah keseksian? Atau malah dipandang menjijikkan?
Penelitian dengan judul A multivariate analysis of women’s mating strategies and sexual selection on men’s facial morphology ini dipimpin oleh Tessa R. Clarkson dari University of Queensland.
Penelitian tersebut mengukur penilaian perempuan tentang daya tarik pria dengan berbagai tingkat maskulinitas wajah dan janggut.
Penelitian ini kemudian menemukan bahwa perempuan memang menganggap pria berjanggut lebih menarik serta dominan secara fisik dan sosial.
Bagaimana penelitian dilakukan?
Penelitian tersebut melibatkan 919 perempuan Amerika yang kebanyakan berkulit putih berusia 18-70 tahun. Mereka diminta untuk menilai 30 foto pria yang mereka tunjukkan dengan berbagai tahap pertumbuhan rambut wajah.
Foto-foto tersebut menggambarkan pria dengan wajah yang telah diubah secara digital agar terlihat lebih feminin atau lebih maskulin, dengan janggut dan tanpa janggut. Para perempuan menilai pria menurut daya tarik yang dirasakan untuk hubungan jangka panjang dan jangka pendek.
Studi tersebut menemukan bahwa semakin banyak rambut wajah yang dimiliki pria, maka semakin tinggi nilai pria dan daya tarik mereka, terutama untuk hubungan jangka panjang.
Sebagian dari ini mungkin dikaitkan dengan maskulinitas wajah, yaitu tonjolan alis, tulang pipi lebar, rahang tebal, dan mata sipit yang dalam. Perempuan cenderung mengasosiasikan wajah yang lebih maskulin dengan kekuatan fisik dan ketegasan sosial. Hal ini juga dapat menunjukkan seorang pria dengan respon imun yang superior.
Para peneliti menyarankan bahwa temuan mereka yang menyukai pria berjanggut dapat disebabkan oleh fakta bahwa rambut wajah meningkatkan fitur wajah maskulin pada wajah pria, seperti menciptakan ilusi garis rahang yang lebih tebal.
Para peneliti dalam penelitian ini mengutip penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa dengan menumbuhkan janggut, pria merasa lebih maskulin dan memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi, yang dikaitkan dengan tingkat dominasi sosial yang lebih tinggi.
Peneliti juga menemukan bahwa perempuan dengan suami berjanggut mengatakan bahwa janggut lebih menarik, yang mungkin menunjukkan bahwa paparan sosial terhadap janggut memengaruhi pandangan mereka.
Penting untuk dicatat bahwa budaya memainkan peran besar dalam bagaimana perempuan menarik memandang karakteristik pria tertentu. Studi ini mengamati sekelompok kecil perempuan Amerika yang secara budaya spesifik, jadi tidak ada klaim universal yang besar yang harus dibuat tentang maskulinitas, rambut wajah, dan keinginan pria terhadap perempuan.