ZONAUTARA.com – Yaki Ambassador Indonesia, Benny Mamoto mengimbau masyarakat Sulawesi Utara bijak dalam mengonsumsi daging saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
Biasanya warga akan merayakan natal secara spesial dengan memasak sesuatu yang lebih dari hari biasanya.
“Tidak salah memilih daging tapi sebaiknya hindari daging satwa liar apalagi yang sudah terancam punah dan dilindungi seperti yaki atau Macaca nigra, kata Mamoto melalui rilis Program Selamatkan Yaki yang diterima Zonautara.com, Kamis (23/12/2021).
Sebagai pegiat lingkungan yang juga menjabat sebagai ketua harian Komisi Polisi Nasional (Kompolnas), dirinya mengimbau warga lebih bijak memilih daging dengan menjatuhkan pilihan pada daging lain seperti daging ayam, babi atau sapi sebagai pengganti daging satwa liar.
Selaras dengan Mamoto, Program Selamatkan Yaki yang konsisten bergerak dalam upaya konservasi, penelitian dan pendidikan dengan fokus utama untuk mempertahankan sisa populasi yaki yang sudah terancam punah, juga mengimbau warga lebih peduli terhadap yaki dan satwa endemik Sulawesi.
Keberadaan satwa endemik yaki sudah mulai jarang terlihat di kebun-kebun warga. Padahal satwa liar sangat berperan dalam keseimbangan eksosistem alam.
Koordinator Edukasi Program Selamatkan Yaki, Purnama Nainggolan mengatakan bahwa warga seyogianya bangga terhadap keberadaan satwa liar endemik yang hanya ada di Sulawesi.
“Rasa bangga dan peduli akan melahirkan kerjasama yang kuat untuk terus menjaga keberadaan satwa ini apapun tantangan yang dihadapi,” ujar Purnama.
Seorang pemburu lestari dari desa Pinangunian Kota Bitung, Dendi Karundeng mengatakan dirinya dahulu adalah pemburu segala satwa dihutan. Namun sudah beberapa tahun ini dia berubah dan malah menjadi pembawa pesan lestari di kampungnya bahkan juga di kampung-kampung lainnya.
Dirinya juga sepakat menyampaikan bahwa adalah bijak tidak makan dan bahkan tidak memburu satwa liar yang sudah langka, sudah jarang ataupun sudah dilindungi.
Sementara itu beberapa waktu lalu, Ketua Sinode GMIM Pdt. Hein Arina, S.Th pernah juga memberikan statemennya kepada Program Selamatkan Yaki,
Dia meminta umat agar tidak mengkonsumsi satwa liar terancam punah dan dilindungi
Saya mengimbau kepada seluruh warga GMIM untuk menjaga satwa liar karena itu juga ciptaan Tuhan yang seharusnya kita lindungi keberadaannya, kata Arina.**