Nasib Kota Soledar di wilayah Donbas, Ukraina, Jumat (13/1), belum jelas. Rusia mengklaim bahwa pasukannya telah merebut kota tambang garam itu. Sementara Ukraina mengatakan pertempuran berlanjut.
Jika klaim Moskow terbukti, itu akan menjadi keberhasilan besar pertama Rusia di medan perang setelah beberapa kali militernya mengalami kemunduran.
Serhiy Cherevatyi, juru bicara komando militer Ukraina timur, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Soledar belum direbut. Reuters tidak segera dapat memverifikasi situasi di kota itu, yang telah menjadi salah satu medan pertempuran paling berdarah dari seluruh perang, yang kini memasuki bulan ke-11.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video pada Jumat (13/1) malam mengatakan bahwa pertempuran berlanjut di kota itu serta di bagian lain wilayah Donetsk, Ukraina timur. TV CNN juga melaporkan, Jumat, bahwa unit militer Ukraina bersikeras bahwa pertempuran masih berlangsung.
Jika Soledar ‘jatuh’, menurut pakar militer, pasukan Rusia dan tentara bayaran Kelompok Wagner yang memimpin operasi itu, akan lebih siap menarget Bakhmut di dekatnya. [ka/ah]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia