Badan antariksa AS NASA mengatakan sebuah asteroid kecil akan melintas sangat dekat dengan Bumi hari Kamis, hanya 3.600 kilometer dari permukaan planet bumi kita, masuk dalam orbit sebagian besar satelit geostasioner.
Dalam rilis di situsnya, NASA mengatakan objek tersebut, dikenal sebagai 2023 BU, tidak mengancam Bumi. NASA menambahkan, meskipun asteroid tersebut memasuki atmosfer, objek ini akan berubah menjadi bola api dan sebagian besar hancur tanpa menimbulkan bahaya, dengan sebagian pecahan berukuran lebih besar berpotensi mencapai permukaan bumi sebagai meteorit kecil.
NASA mengatakan objek tersebut berukuran diameter 3,5 hingga 8,5 meter, mewakili salah satu objek di dekat Bumi yang tercatat melintas paling dekat. Asteroid ini diperkirakan melewati ujung selatan Amerika Selatan pada pukul 12.27 GMT (Jumat pukul 7.27 WIB). Para pakar mengatakan objek tersebut tidak akan dapat dilihat dengan mata tanpa bantuan teleskop berkekuatan tinggi.
Menurut NASA, asteroid itu ditemukan dan dilaporkan Sabtu lalu oleh astronom amatir Gennadiy Borisov, yang mengoperasikan observatorium di Nauchny, Krimea.
NASA mengatakan observasi tambahan dilaporkan ke Minor Planet Center (MPC) – lembaga penentu autentisitas posisi benda-benda langit kecil yang diakui secara internasional. MPC beroperasi dari Observatorium Astrofisika Smithsonian di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts di bawah otoritas International Astronomical Union.
Data ini otomatis diposting di situs Near-Earth Object Confirmation Page (Lama Konfirmasi Objek Dekat Bumi). Dalam tiga hari, beberapa observatorium di seluruh dunia telah melakukan puluhan observasi, membantu para astronom untuk menetapkan orbit 2023 BU dengan lebih baik lagi. [uh/ab]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia