Di jantung kota tua Salt, sebuah situs warisan dunia di Yordania, sekelompok perempuan berkumpul bersama setiap akhir pekan untuk memasak hidangan tradisional negara itu.
Bukan sekadar makanan biasa, melainkan hidangan yang telah mulai dilupakan. Tujuan mereka adalah memperkenalkan kembali warisan kuliner Yordania dengan mengajari para sukarelawan muda aneka resep dan kemudian membagikan hasil masakan mereka kepada orang-orang yang melintas di sekitar mereka.
Sembari mempersiapkan dan membagikan rashoof, sup tradisional yang dibuat dari miju-miju (kacang lentil) dan yogurt difermentasi, pendiri prakarsa tersebut, Thaera Arabiyat, mengatakan sungguh memalukan kalau hidangan-hidangan tradisional mereka punah.
Arabiyat yang mendirikan prakarsa Grandmother Dishes by the Hands of Mother’s (Masakan Nenek Buatan Ibu) tersebut satu setengah tahun lalu itu mengatakan, “Memalukan sekali kalau hidangan ini punah, karena nilai gizinya sangat tinggi, kedua harganya murah, dan ketiga ini memperkuat peran generasi muda untuk melestarikan warisan, adat dan tradisi yang kita, sebagai masyarakat setempat, menerimanya untuk diwariskan kepada sukarelawan lelaki dan perempuan muda selain kepada anak-anak yang berpartisipasi dalam prakarsa ini.”
Arabiyat mengaku berinisiatif untuk mendokumentasikan hidangan tradisional yang hampir punah, karena memang demikianlah kondisinya. Hanya sedikit sekali perempuan di bagian utara dan selatan negara itu yang melestarikan hidangan-hidangan itu. Ia menambahkan,“Meskipun hidangan yang akan punah tidak mahal, ibu-ibu lansia tidak menurunkan resepnya ke anak-anak mereka.”
Arabiyat juga mengatakan bahwa tujuan lain dari prakarsanya tersebut adalah juga untuk melanjutkan dan melestarikan pusaka takbenda Yordania seperti hidangan lokal, kostum dan kerajinan tangan yang dibanggakan oleh rakyat negara itu.
Warisan kuliner kerajaan ini berbasis produk-produk susu dan biji-bijian, menurut riset yang dilakukan organisasi nirlaba Jordan Heritage.
Mansaf, hidangan dari daging domba atau kambing yang dimasak dengan saus yogurt yang difermentasi dan disajikan dengan nasi, banyak dianggap sebagai hidangan nasional Yordania. Baru-baru ini mansaf masuk daftar warisan budaya takbenda UNESCO.
Shaher Abu Rumman, warga Yordania yang menikmati semangkok rashoof, mengatakan,“Hidangan tradisional ini dalam waktu dekat akan punah karena tak seorang pun yang memasaknya lagi. Dengan memperkenalkan hidangan tradisional ini, kita dibawa kembali ke masa lalu kita, warisan kita, dan tanah tempat kita mengandalkan makanan dan pendapatan. Hidangan-hidangan ini adalah warisan populer kita yang sudah lama dikenal tetapi baru diperkenalkan lagi.” [uh/ab]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia