Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • DATASET
No Result
View All Result
Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • DATASET
No Result
View All Result
Zonautara
No Result
View All Result
Home voa

Jeff Bezos Menangkan Kontrak NASA Bangun Fasilitas Pendaratan Astronaut di Bulan

by Redaksi ZU
A A


Blue Origin milik miliarder Jeff Bezos berhasil mengantongi kontrak dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA (National Aeronautics and Space Administration) senilai $3,4 miliar untuk membangun pesawat ruang angkasa yang akan menerbangkan astronaut ke dan dari permukaan Bulan, NASA pada Jumat (19/5). Blue Origin berhasil membuat terobosan setelah kalah dari SpaceX milik Elon Musk dalam proyek lainnya pada 2021.

Blue Origin berencana membangun fasilitas pendaratan Blue Moon setinggi 16 meter dengan menggandeng Lockheed Martin Corp, Boeing Co, perusahaan perangkat lunak Draper, dan perusahaan robot Astrobotic. NASA memilih Blue Origin dibandingkan tawaran saingan oleh konsorsium yang dipimpin oleh Dynetics, kontraktor pertahanan milik Leidos Inc. Konsorsium Dynetics juga termasuk Northrop Grumman Corp.

Keputusan NASA untuk memilih Bezos dan Blue Origin akan menyediakan opsi kedua untuk mengirim astronaut ke Bulan di bawah Program Artemis. NASA memberi proyek senilai $3 miliar kepada miliarder Elon Musk lewat SpaceX pada 2021 untuk membangun pesawat ruang angkasa Starship yabg mendaratkan astronaut di permukaan bulan untuk pertama kalinya sejak misi Apollo terakhir pada 1972. Dua misi Starship pertama dijadwalkan untuk akhir dekade ini.

“Saya sudah mengatakannya sebelumnya: kami ingin lebih banyak persaingan, kami ingin dua pendarat, dan itu lebih baik,” kata Administrator NASA Bill Nelson pada acara pengumuman kontrak di kantor pusat NASA. “Artinya Anda memiliki keandalan, Anda memiliki cadangan.”

Blue Origin, didirikan pada 2000, akan menanamkan investasi $3,4 miliar untuk mengembangkan pesawat ruang angkasa, kata kepala pendarat bulan perusahaan John Couluris kepada wartawan di acara tersebut. Couluris mengatakan bahwa Blue Origin, bukan NASA, yang akan menanggung kelebihan biaya, jika ada.

“Merasa terhormat berada dalam perjalanan ini dengan @NASA untuk mendaratkan astronot di Bulan – kali ini untuk tinggal,” kata pendiri Amazon.com AMZN.O miliarder Bezos di Twitter setelah pengumuman tersebut.

NASA mengatakan dalam dokumen kontrak bahwa mereka memilih proposal Blue Origin karena harganya yang ditawarkan lebih rendah, kemampuan pendarat ekstra, dan rencana untuk melaksanakan dua misi pendaratan uji coba di bulan pada 2024 dan 2025 atas biaya perusahaan. Namun, NASA menyatakan keprihatinan tentang “banyak konflik dan kelalaian” dalam jadwal dan tenggat waktu pengembangan yang diusulkan Blue Origin.

Artemis adalah program pembangunan di Bulan yang diharapkan dapat dicapai dalam jangka panjang. Pendarat Starship SpaceX siap untuk melakukan dua pendaratan pertama astronaut di Bulan, diikuti oleh misi serupa pada 2029 dengan pendarat Blue Origin. Masing-masing diharapkan menempatkan dua astronaut di permukaan bulan. [ah/ft]

Source link


Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Tags: voaantariksaiptekNASAjeff bezosBlue origin
ShareTweetSend

Related Posts

voa

Anggota Keluarga Kecelakaan Kereta di India Kesulitan Kenali Jenazah Korban

6 June 2023

...

voa

Ketegangan di Selat Taiwan Meningkat, Menteri Pertahanan AS dan China Saling Tuding

6 June 2023

...

Discussion about this post

Facebook Twitter Instagram Youtube

Redaksi

Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Mongkonai Barat, Kotamobagu.
Email: [email protected]
[email protected]

  • Tentang Kami
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Content Placement

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • DATASET

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.