Perang di Sudan memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah serius di Republik Afrika Tengah (Central African Republic atau CAR), kata seorang pejabat PBB, hari Senin (5/6).
Wakil utusan khusus Sekretaris Jenderal PBB di Republik Afrika Tengah, Mohamed Ag Ayoya membuat pernyataan itu pada konferensi pers di Jenewa.
“Akibat kekerasan bersenjata, satu dari lima orang Afrika Tengah menjadi pengungsi di dalam negeri atau pengungsi di negara tetangga,” kata Ag Ayoya kepada wartawan di Jenewa.
PBB mengatakan situasinya sudah serius karena konflik dalam negeri, digabung dengan dampak COVID-19 dan perang di Ukraina, namun perang di Sudan kini menjadi unsur penambah baru pada krisis kemanusiaan di negara itu.
Terdapat sekitar 3,4 juta orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan, kekurangan layanan dasar termasuk perawatan kesehatan dan perlindungan sosial, kata Ag Ayoya. Dari jumlah itu, 2,4 juta berkebutuhan yang sangat parah sehingga kelangsungan hidup dan harga diri mereka terancam, tambah Ag Ayoya.
Permohonan bantuan kemanusiaan sebesar $533 juta saat ini baru 25 persen didanai, kata wakil dari PBB itu. [ps/lt]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia