Pelari cepat juara Olimpiade AS, Tori Bowie meninggal karena komplikasi persalinan, menurut laporan otopsi.
Bowie, yang memenangkan tiga medali di Olimpiade Rio de Janeiro tahun 2016, didapati tewas bulan lalu dalam usia 32 tahun.
Laporan dari kantor pemeriksaan medis di Orlando, Florida mengatakan Bowie diperkirakan hamil delapan bulan dan menunjukkan tanda-tanda menjalani persalinan, ketika dia didapati meninggal pada 2 Mei.
Ia ditemukan di tempat tidur di “kediaman yang diamankan” dengan kemungkinan komplikasi termasuk gangguan pernapasan dan eklampsia. Laporan otopsi menulis “kematian yang wajar.”
Angka kematian bagi perempuan kulit hitam di Amerika semasa hamil dan melahirkan, tercatat tertinggi yaitu hampir 70 per 100.000 kelahiran hidup untuk tahun 2021. Angka itu hampir tiga kali lipat angka kematian perempuan kulit putih, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Menurut Kantor Sheriff Orange County, para deputi pada awal Mei mengamati sebuah rumah di daerah itu “untuk memeriksa kesejahteraan seorang perempuan berusia 30-an yang tidak terlihat atau terdengar kabarnya dalam beberapa hari.” Ia kemudian diidentifikasi sebagai Frentorish atau “Tori” Bowie.
Bowie dibesarkan di Mississippi setelah diasuh oleh neneknya ketika masih bayi. Pada Olimpiade Rio 2016, Bowie memenangkan medali perak pada nomor 100 meter dan perunggu pada nomor 200 meter.
Setahun kemudian, ia memenangkan lari 100 meter di kejuaraan dunia 2017 di London. Dia juga membantu tim pelari AS untuk nomer 4×100 meter dan meraih medali emas. [ps/jm]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia