Tim pengacara mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan pada hari Senin (7/8) berusaha mengajukan gugatan hukum yang mempersoalkan vonis tiga tahun penjara untuk kasus korupsi yang telah membuat Khan tidak dapat ikut serta dalam pemilihan nasional. Mantan bintang kriket internasional itu ditangkap di rumahnya pada hari Sabtu dan dibawa ke penjara atas tuduhan yang menurutnya bermotif politik.
Tim pengacara Khan sejauh ini ditolak aksesnya di Penjara Attock, yang didirikan 100 tahun lalu di pinggiran kota bersejarah Attock, sekitar 60 kilometer barat ibu kota, Islamabad.
Pada hari Senin, sejumlah petisi diajukan di Pengadilan Tinggi Islamabad dan Pengadilan Tinggi Lahore untuk menuntut surat kuasa bagi mantan pemimpin yang dipenjara itu, yang akan memungkinkan tim pengacaranya untuk menantang hukumannya.
Sebuah petisi lain juga telah diajukan untuk meminta Khan ditahan di sel ‘Kelas A’, yang lebih nyaman daripada di tempat-tempat lain dan biasanya disediakan untuk narapidana VIP.
Pada sidang pengadilan hari Sabtu, yang tidak dihadiri Khan, seorang hakim memutuskan ia bersalah atas korupsi sehubungan dengan hadiah yang diterimanya saat menjadi perdana menteri dan menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara.
Siapa pun yang dihukum karena pelanggaran pidana didiskualifikasi dari pemilihan umum di Pakistan, dan Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengatakan hari Minggu bahwa parlemen kemungkinan akan dibubarkan pada hari Rabu — beberapa hari menjelang akhir masa jabatannya.
Pembubaran ini akan memberi pemerintah sementara waktu hingga pertengahan November untuk mengadakan pemilihan, tetapi sudah ada spekulasi bahwa pemilihan itu akan tertunda menyusul dirilisnya data sensus terakhir negara itu pada hari Sabtu.
Menteri Hukum Azam Nazeer Tarar mengatakan kepada saluran televisi lokal bahwa daerah pemilihan harus digambar ulang menurut sensus baru, dan memperingatkan mungkin ada penundaan pemungutan suara hingga dua setengah bulan.
Penangkapan dan penahanan Khan selama tiga hari sehubungan dengan kasus yang sama pada bulan Mei memicu kekerasan mematikan ketika puluhan ribu pendukungnya turun ke jalan-jalan dan bentrok dengan polisi.
Tetapi tindakan keras besar-besaran oleh pihak berwenang yang membuat ribuan pendukung Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf – partainya Khan– dan pembungkaman pers telah sangat mengurangi kekuatan jalanannya, bahkan jika popularitas Khan masih tinggi. [ab/uh]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia