Sekitar 49.500 orang bunuh diri tahun lalu di AS, jumlah tertinggi yang pernah tercatat, menurut data baru pemerintah yang dipublikasikan Kamis (10/8).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), yang mencatat angka tersebut, belum menghitung tingkat bunuh diri untuk tahun ini, tetapi data yang tersedia menunjukkan bahwa bunuh diri saat ini lebih umum terjadi di AS daripada kapan pun sejak awal Perang Dunia II.
“Ada sesuatu yang keliru. Jumlahnya seharusnya tidak boleh meningkat,” kata Christina Wilbur, seorang perempuan Florida berusia 45 tahun yang putranya menembak dirinya sendiri hingga mati tahun lalu.
“Putraku seharusnya tidak mati,” katanya. “Aku tahu ini rumit, sungguh. Tapi kita harus bisa melakukan sesuatu. Sesuatu yang belum kita lakukan. Karena apa pun yang kita lakukan saat ini tidak membantu.”
Para ahli memperingatkan bahwa bunuh diri itu rumit, dan peningkatan baru-baru ini mungkin didorong oleh berbagai faktor, termasuk tingkat depresi yang lebih tinggi dan terbatasnya ketersediaan layanan kesehatan mental.
Tapi pendorong utamanya adalah meningkatnya ketersediaan senjata, kata Jill Harkavy-Friedman, seorang periset di Yayasan Pencegahan Bunuh Diri AS.
Upaya bunuh diri yang melibatkan senjata berakhir dengan kematian jauh lebih sering terjadi daripada dengan cara-cara lain. Penjualan senjata meningkat secara signifikan dan senjata api kini ada di lebih banyak rumah.
Analisis Universitas Johns Hopkins baru-baru ini menggunakan data awal tahun 2022 untuk mengetahui bahwa tingkat bunuh diri senjata secara keseluruhan naik tahun lalu ke level tertinggi sepanjang masa. Para peneliti juga menemukan untuk pertama kalinya bahwa tingkat bunuh diri dengan menggunakan senjata di kalangan remaja kulit hitam melampaui tingkat remaja kulit putih.
“Saya tidak tahu apakah Anda bisa membicarakan bunuh diri tanpa membicarakan senjata api,” kata Harkavy-Friedman.
Bunuh diri di AS terus meningkat dari awal 2000-an hingga 2018, ketika angka nasional mencapai level tertinggi sejak 1941. Pada tahun itu terjadi sekitar 48.300 kematian akibat bunuh diri — atau 14,2 untuk setiap 100.000 orang Amerika.
Angka tersebut sedikit turun pada 2019. Turun lagi pada 2020, selama tahun pertama pandemi COVID-19. Beberapa ahli mengaitkannya dengan fenomena yang terlihat pada tahap awal perang dan bencana alam, ketika orang-orang menjalin kerja sama dan saling mendukung.
Namun pada 2021, kasus bunuh diri naik 4%. Tahun lalu, menurut data baru, jumlahnya melonjak lebih dari 1.000, menjadi 49.449 — sekitar peningkatan 3% dibandingkan tahun sebelumnya. [ab/uh]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia