TOMOHON, ZONAUTARA.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menorehkan sejarah dengan menggelar Camping Pilkada bertajuk “Menuju Pilkada Serentak Ramah Lingkungan Sulawesi Utara 2024.”
Kegiatan yang berlangsung di Wawo Wow, lokasi destinasi berhawa sejuk di Kota Tomohon, melibatkan lebih dari 20 komunitas pegiat lingkungan atau sekitar 100 orang pecinta alam, serta seluruh KPUD kabupaten/kota se-Sulawesi Utara.

Camping yang berlangsung selama tiga hari, dari 5 hingga 7 Juli 2024, ini menjadi ajang untuk menggagas Pilkada yang ramah lingkungan. Selain melakukan penanaman pohon, peserta juga mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan KPU Sulut, termasuk mendengarkan materi dari lima pemateri yang membahas topik Pilkada dan lingkungan.
Anggota KPU Sulut, Awaluddin Umbola, dalam pembukaan kegiatan, mengajak pemilih tidak hanya merayakan pesta demokrasi tetapi juga memperhatikan dampak ekologisnya.
“Mari kita lahirkan gagasan baru untuk Pilkada yang ramah lingkungan. Kadang hal ini kita anggap sepele, tapi seharusnya menjadi hal yang penting dalam pelaksanaan Pilkada,” ujarnya.
Kontribusi ZONAUTARA.com dalam acara ini sangat signifikan, terutama dalam penyampaian rekomendasi dan ide-ide kreatif untuk mendukung Pilkada ramah lingkungan.
Hadir sebagai perwakilan Journalist Save Forest, ZONAUTARA.com mengusulkan berbagai rekomendasi, termasuk penggunaan hashtag #kpujagabumi untuk mengampanyekan Pilkada Ramah Lingkungan di media sosial.

Para pemateri, termasuk DR. Felly Warouw (akademisi), Marlon Kamagi (Baciraro Recyle), Putri Potabuga (Climate Institute), Ronny A. Buol (jurnalis), dan Anggota Bawaslu Sulut, Steffen Linu, menyampaikan persoalan lingkungan yang berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada. Mereka memberikan gagasan agar Pilkada di Sulut dapat lebih ramah lingkungan.
Diskusi kelompok juga menjadi bagian penting dari kegiatan ini. Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tahapan Pilkada: kampanye, debat kandidat, dan pungut hitung. Setiap kelompok, yang terdiri dari ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM, serta Kasubag Teknis dan Parhubmas KPUD kabupaten/kota, bersama dengan komunitas pecinta alam, mendiskusikan cara-cara agar setiap tahapan Pilkada lebih ramah lingkungan.
Hasil dari diskusi ini melahirkan sejumlah rekomendasi, antara lain:
- Pembatasan atau penetapan kuota pemasangan APK dan APS untuk semua calon.
- Pelaporan jumlah APK dan APS yang akan dicetak oleh pasangan calon ke KPU.
- Penggunaan air minum tanpa kemasan plastik sekali pakai oleh seluruh bagian dari KPU, dan imbauan kepada paslon untuk menerapkan hal ini selama kampanye.
- Pelibatan relawan seperti KPA (Kelompok Pecinta Alam) untuk membantu menertibkan APK dan APS yang tidak ramah lingkungan.
- Kerjasama paslon dengan pegiat lingkungan atau pengelola bank sampah untuk membersihkan lokasi kampanye dari sampah.
- Fasilitasi massa kampanye menggunakan bus daripada motor.
- Penggunaan bahan daur ulang untuk bahan sosialisasi.
Umbola berharap kegiatan ini akan menghasilkan perubahan yang baik di Pilkada 2024, salah satunya melalui regulasi Pilkada yang ramah lingkungan. “Sejumlah rekomendasi telah ditelurkan setelah melalui penyampaian materi dan diskusi kelompok. Ini akan menjadi modal kami dalam rangka mewujudkan pesta demokrasi yang ramah lingkungan,” jelas Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Sulut itu.
Inisiatif menjaga lingkungan seperti camping ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjalankan proses demokrasi yang tidak hanya efektif dan transparan, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan generasi mendatang.