ZONAUTARA.com – Indonesia dikenal sebagai negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia. Dengan total 127 gunung api aktif, Indonesia tidak hanya menduduki peringkat pertama dalam jumlah gunung berapi aktif, tetapi juga menjadi negara dengan jumlah korban jiwa terbanyak akibat letusan gunung berapi.
Fenomena ini tentu saja memberikan tantangan besar bagi masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi ancaman bencana alam.
Pemantauan gunung berapi
Dari 127 gunung api aktif yang tersebar di seluruh Nusantara, hanya 69 yang secara aktif dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Lembaga ini bertanggung jawab untuk melakukan monitoring 24 jam terhadap aktivitas gunung berapi.
Monitoring ini menjadi krusial mengingat banyak masyarakat Indonesia yang tinggal di kawasan rawan bencana vulkanik. Dengan upaya tersebut, PVMBG berperan sebagai garda terdepan dalam memberikan peringatan dini untuk meminimalkan dampak bencana.
Tipe-tipe gunung berapi di Indonesia
Gunung berapi aktif di Indonesia dikelompokkan ke dalam beberapa tipe berdasarkan sejarah aktivitas vulkaniknya. Berikut adalah rinciannya:
- Gunung Api Tipe A Gunung api tipe ini berjumlah 76 dan memiliki catatan sejarah letusan sejak tahun 1600. Contoh gunung api tipe ini adalah Gunung Merapi di Jawa Tengah, yang dikenal sebagai salah satu gunung paling aktif di dunia.
- Gunung Api Tipe B Berjumlah 30, gunung api tipe B memiliki catatan sejarah letusan sebelum tahun 1600. Walaupun letusannya sudah lama terjadi, potensi aktivitas vulkanik tetap perlu diwaspadai.
- Gunung Api Tipe C Gunung api tipe ini berjumlah 21 dan tidak memiliki catatan sejarah letusan. Namun, jejak aktivitas vulkanik seperti solfatara atau fumarole masih terlihat, sehingga tetap menjadi perhatian PVMBG.
- Gunung Api Bawah Laut (BL) Selain gunung api daratan, Indonesia juga memiliki gunung api bawah laut yang kerap kali tidak terpantau dengan baik. Namun, keberadaannya tetap memberikan dampak, terutama bagi aktivitas kelautan dan perikanan.