ZONAUTARA.com – Hujan yang kita kenal umumnya berupa tetesan air transparan yang jatuh dari langit. Namun, dalam kondisi tertentu, hujan bisa memiliki warna yang tidak biasa atau berbentuk selain air. Fenomena ini sering kali dikaitkan dengan faktor lingkungan, atmosfer, dan pencemaran yang mempengaruhi karakteristik hujan.
Salah satu jenis hujan berwarna yang paling sering terjadi adalah hujan merah atau hujan darah. Fenomena ini pernah dilaporkan di beberapa negara, seperti India dan Sri Lanka. Warna merah pada hujan biasanya berasal dari partikel debu atau mikroorganisme yang terbawa oleh angin dan bercampur dengan air hujan. Dalam beberapa kasus, warna merah berasal dari spora ganggang yang hidup di atmosfer dan terbawa turun bersama tetesan hujan.
Selain merah, hujan juga bisa berwarna kuning, cokelat, atau bahkan hitam. Hujan kuning biasanya terjadi akibat adanya serbuk sari dari tanaman yang terbawa angin ke atmosfer dan turun bersamaan dengan air hujan.
Sementara itu, hujan hitam sering kali dikaitkan dengan polusi udara, seperti asap dari kebakaran hutan atau letusan gunung berapi. Partikel abu dan karbon yang berada di udara bercampur dengan awan hujan, menghasilkan air hujan yang berwarna gelap saat jatuh ke tanah.
Fenomena unik lainnya adalah hujan asam, yang disebabkan oleh emisi gas sulfur dioksida (SOâ‚‚) dan nitrogen oksida (NOâ‚“) dari pembakaran bahan bakar fosil. Gas-gas ini bereaksi dengan uap air di atmosfer dan membentuk asam sulfat serta asam nitrat, yang kemudian turun bersama hujan. Hujan asam dapat merusak tanaman, mencemari sumber air, dan bahkan mempercepat pelapukan bangunan serta monumen bersejarah.
Tak hanya warna, hujan juga bisa memiliki bentuk yang tidak biasa. Hujan es, misalnya, terjadi ketika tetesan air hujan membeku di lapisan atmosfer yang sangat dingin sebelum jatuh ke permukaan bumi. Bongkahan es yang jatuh bisa berukuran kecil hingga sebesar bola golf, tergantung pada kondisi cuaca. Selain hujan es, ada juga hujan ikan atau katak, yang meskipun terdengar aneh, pernah dilaporkan terjadi di beberapa wilayah. Fenomena ini disebabkan oleh angin puting beliung atau tornado yang mengangkat makhluk-makhluk kecil dari perairan dan menjatuhkannya kembali di tempat lain bersama hujan.
Hujan dalam berbagai warna dan bentuk ini menjadi bukti bahwa alam memiliki fenomena luar biasa yang sering kali masih menyimpan misteri. Meskipun sebagian besar memiliki penjelasan ilmiah, beberapa fenomena hujan yang tidak biasa masih menjadi objek penelitian bagi para ilmuwan.