Keluh kesah warga lantaran sampah menumpuk di sepanjang jalan Kotamobagu

Indra Umbola
Penulis:
Editor: David Sumilat
Tumpukan sampah yang menumpuk di Pasar Tradisional 23 Maret, pada Selasa (18/02/2025). (Foto: Zonautara.com/Indra Umbola)

ZONAUTARA.com – Pemandangan yang tak biasa terlihat di hampir sepanjang ruas jalan Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, pada Selasa (18/02/2025).

Apa pasal? Hampir di setiap tempat penampungan sampah sementara di emperan jalan, maupun depan pekarangan rumah warga, ada karung yang berisi sampah rumah tangga yang menumpuk.

Umumnya terlihat karung kecil di depan rumah, namun di beberapa titik juga terlihat tumpukan sampah yang menggunung.

Untuk memastikan jika penumpukan sampah rumah tangga terjadi dalam skala besar, Zonautara.com menyusuri hampir semua jalan utama yang ada di Kota Kotamobagu.

Dari pantauan, penumpukan penumpukan sampah terlihat di gang hingga bibir jalan utama.

Sudah sepekan belum diangkut petugas kebersihan

Beberapa warga yang ditemui memberi keterangan bahwa tumpukan sampah tersebut belum diangkut oleh petugas kebersihan sejak empat hari hingga sepekan lalu.

Ismail, salah satu warga Kelurahan Genggulang mengatakan, penumpukan sampah di depan warungnya tersebut baru kali ini terjadi.

“Ini sudah empat hari belum diangkut. Baunya sangat mengganggu,” ujarnya.

Senada, Umarudin Paputungan warga Gogagoman juga mengutarakan hal yang sama.

“Mereka sempat sampaikan ke saya bahwa mobil pengangkut sampah yang jalur di sini mengalami kerusakan. Tapi ini sudah sangat mengganggu karena sudah empat hari belum diangkut,” keluhnya.

sampah
Penumpukan sampah di separuh badan jalan yang berada di Jalan Soeprapto, Kelurahan Gogagoman, Kotamobagu, pada Selasa 18 Februari 2025. (Foto: Zonautara.com/Indra Umbola)

Area penumpukan sampah juga terlihat di area Pasar Tradisional 23 Maret. Di area ini, penumpukan sampah menggunung dan memakan separuh badan jalan. 

“Sudah seminggu belum diangkut. Ini jelas sangat mengganggu bagi penjual dan juga pembeli yang masuk ke pasar. Dan seringkali menyebabkan macet,” aku Angki, salah seorang penjual ikan yang membuka lapak hanya sekitar lima meter dari tumpukan sampah tersebut.

Selanjutnya, tumpukan sampah dalam skala besar dan diakui sudah sangat mengganggu juga terlihat di tikungan samping Pasar Kuliner (eks Rumah Sakit Datoe Binangkang). 

Hera Simbala, seorang karyawan di rumah makan yang letaknya tak jauh dari tumpukkan sampah itu mengaku sangat terganggu.

Sampah tersebut sudah tak diangkut setidaknya dalam empat hingga lima hari terakhir. Ia menuturkan, penumpukan sampah di samping Pasar Kuliner sudah sering terjadi.

“Baunya sangat mengganggu apalagi di kompleks usaha kuliner. Sudah selalu seperti ini. Kalau bisa seharusnya tiap hari (sampah) diangkut,” ucapnya.

Warga soroti gaji yang belum dibayar

Selain menyampaikan keluhan terkait sampah yang belum diangkut, warga juga menyoroti isu belum dibayarnya gaji para petugas kebersihan.

“Untuk pemerintah, kalau boleh diperhatikanlah. Karena cuma mereka yang bisa membersihkan Kotamobagu ini,” ujar Ismail.

Hera Simbala juga menyoroti hal tersebut. Menurutnya, para petugas kebersihan sangat berperan penting untuk mengangkut sampah.

“Iya, karena pekerjaan mereka itu juga kan (membersihkan) semua limbah di situ,” ucapnya.

Bentuk protes petugas kebersihan

Sehari sebelumnya pada Senin (17/02/2025) para petugas kebersihan melakukan aksi damai menuntut gaji bulan Januari dan Februari 2025 yang belum dibayarkan.

Neni Triana Pobela, salah seorang sopir kendaraan pengangkut sampah dalam keterangannya menjelaskan, selain belum dibayarkan, gaji para petugas kebersihan juga mengalami pemotongan dari sebelumnya Rp2,1 juta, menjadi Rp1,4 juta per bulan.

“Dengan gaji Rp2 jutaan saja sudah sulit mencukupi kebutuhan, apalagi setelah dipotong. Saya harus menyekolahkan anak-anak dan mengurus kebutuhan rumah tangga. Kalau seperti ini, kami benar-benar kesulitan,” ungkapnya saat ditemui di sela-sela aksi damai tersebut.

Di sisi lain, Risno Lantong yang juga seorang pengemudi kendaraan pengangkut sampah mengakui, belum diangkutnya sampah dalam seminggu terakhir merupakan bentuk protes pihaknya terhadap pemerintah.

“Ini bentuk protes dari kita. Mulai dari hari Rabu atau Kamis pekan lalu. Ada yang mengangkut tapi tidak seperti biasanya,” terang Risno saat ditemui Zonautara sewaktu mengangkut sampah di area Kotobangon pada Selasa (18/02/2025).

Ia mengungkapkan, kantor sudah berjanji untuk melakukan pembayaran gaji petugas pada hari itu.

“Kemungkinan siang ini atau sore,” ucapnya.

Ia juga mempertanyakan kebijakan outsourcing yang isunya akan segera diberlakukan bagi para petugas kebersihan.

“Ini masih simpang siur. Yang mana akan dipegang perusahaan dengan gaji sekian. Makanya kita cari kepastian kemarin. Mereka (pemerintah) bilang nanti bulan Maret saat sudah dipegang perusahaan baru akan dilakukan rapat lagi,” ujarnya.

Pemerintah janji segera bayar gaji petugas kebersihan

Sebelumnya, Pj Wali Kota Kotamobagu, Abdullah Mokoginta, berjanji segera membayarkan gaji petugas kebersihan. Ia juga mengatakan, tak ada pemotongan gaji selain untuk pajak dan BPJS.

“Tadi saya sampaikan kepada Kaban Keuangan, silakan buat SPK (Surat Perintah Kerja) manual agar gaji mereka bisa segera dibayarkan,” ucapnya di hadapan massa aksi, Senin (17/02/2025).

Kepala DLH Kota Kotamobagu, Refly Mokoginta, memberikan penjelasan terkait penerapan sistem outsourcing yang mulai diberlakukan oleh Pemkot Kotamobagu tahun ini.

Keputusan untuk mengalihkan pengelolaan petugas kebersihan kepada pihak ketiga atau perusahaan outsourcing diambil karena adanya kebijakan pemerintah yang mengharuskan pengurangan pegawai dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan tenaga harian lepas (THL).

“Jika kita tidak outsourcing, maka dengan tidak adanya lagi pengangkatan P3K dan tidak bisa lagi mempekerjakan THL, satu-satunya jalan adalah melalui pihak ketiga. Namun tentu semua ini mengikuti peraturan sesuai dengan amanat Peraturan Presiden,” pungkasnya.

***

Follow:
Mengawali karir junalistik di tahun 2019, mulai dari media cetak hingga beberapa media elektronik sebelum akhirnya bergabung dengan Zonautara.com di tahun 2024.
1 Comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com