Konsistensi Program Makanan Bergizi Gratis bakal di uji di Sitaro, di tengah sejumlah tantangan

Baru 20 sekolah di Sitaro yang terjangkau. Target 19 ribu siswa tersentuh program MBG.

Ronny Adolof Buol
Editor: Redaktur
Siswa di salah satu SD yang ada di pulau Siau untuk pertama kalinya menerima progam MBG. (Foto: Zonautara.com/Jufri Kasumbala)

ZONAUTARA.com – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) telah ikut melaksanakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yakni Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Sebanyak 19 ribu siswa di Sitaro yang menjadi target program MBG, meski saat dilaunching pada Senin (24/2/2025) belum dapat menjangkau seluruh sekolah yang ada di Sitaro. Saat launchingm Badan Gizi Nasional (BGN) baru menyiapkan 1000 kotak makanan yang dibagikan ke 20 sekolah terdaftar.

Ketersediaan dapur sesuai standar, stok bahan makanan, data siswa yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan, serta medan yang sulit akan menjadi tantangan bagi pelaksanaan program MBG yang menyerap anggaran triliunan rupiah ini, di Sitaro.

Launching program MBG dilaksanakan di SD Gmist Imannuel Ondong. Saat pertama kali diberikan, makanan bagi para siswa ini disajikan dalam wadah berbahan stainless steel, dengan komposisi menu berupa nasi, dua potong ayam goreng, sayur, dua potong semangka dan satu gelas susu UHT.

Pelaksanaan launching MBG ini dibuka Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Sitaro, Novia Tamaka. Turut hadir unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, camat, unsur BIN dan tim BGN.


Tokoh Masyarakat, Piet Hein Kuera yang hadir menyampaikan pesan menohok kepada penyelenggara program MBG di Sitaro. Mantan Waki Bupati ini meminta supaya makanan yang disajikan benar–benar sesuai standar gizi, bukan asal – asalan.

“Jangan sampai gratis tapi tidak bergizi,” singgung kuera.

Ia menantang para aparat hukum maupun pemerintah untuk ikut mengawasi. Bagi kuera ini salah satu program yang sangat baik dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Sehari saja bisa habis 250 Kilogram beras. Ini anggaran tidak sedikit dan hebatnya langsung menyentuh masyarakat. Karena itu harus dijaga dan diawasi, apalagi pakai pihak ketiga,” kata dia.

Saat ini baru dua kecamatan di Sitaro yang bisa disentuh program MBG. Hal ini karena keterbatasan dapur yang bisa disediakan oleh penyedia. Meski begitu pemerintah memastikan akan terus bergulir sehingga di tahun 2025 semua anak mulai dari TK, PAUD, SD, SMP dan SMA bisa menikmati program MBG, termasuk para siswa yang berada di daerah kepulauan.

“Target di Sitaro 19 Ribu anak,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesra, Novia Tamaka.

20 sekolah

Adapun 20 sekolah yang beruntung pertama menerima program MBG ada di Kecamatan Siau Barat dan Siau Tengah, yakni SD Gmist Immanuel Ondong, SDN Inpres Paniki, SD Gmist Betabara Paseng, SD Gmist Bumbiha, SDN1 Peling , SD Katolik Santo Nikolaus Ondong, SD Inpres Pehe, SD Gmist Filadelfia Lehi, dan SD Maranatha Beong.

Untuk taman kanak-kanak, ada TK Satap Peling, TK Mundelosa Bumbiha, TK Gmist Lokongbanua Paseng, TK Negeri Pembina Siau Barat, TK Gmist Imannuel Ondong, TK Terman Lehi, TK Gemilang Kanawong, dan TK Pembina Siau Tengah. Sementara SMP, hanya dua sekolah saja, yakni SMP Negeri 1 Siau Barat dan SMP Negeri 2 Siau Barat.

Saat ditemui Zonautara.com, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (KSPPG) Kecamatan Siau Barat, Oslan Sarimbangun menceritakan sejumlah tantangan yang dihadapi untuk bisa merealisasikan program unggulan ini. Mulai dari penyiapan dapur yang harus sesuai standar, dan mencari ahli gizi untuk menentukan menu setiap hari.

“Jadi menu makanan setiap hari harus ditentukan oleh ahli gizi, karena ini program Makanan Bergizi gratis,” kata Oslan.

Disamping itu Sitaro punya banyak keterbatasan dalam hal penyediaan bahan pangan, yang harus didatangkan dari luar Sitaro. Sementara anggaran untuk setiap anak sudah ditetapkan.

“Di sini yang tersedia ikan, tapi untuk beras misalnya harus ambil dari luar daerah. Begitu juga dengan sayur, buah maupun bahan makanan lainnya. Sementara setiap anak alokasi dananya tetap di angka sepuluh ribu rupiah,” terang Oslan.

sitaro
Siswa di SD GMIST Imannuel Ondong saat launching MBG. (Foto: Zonautara.com/Jufri Kasumbala)

Sejumlah tantangan

Tantangan lain yang dihadapi, adalah kondisi medan yang tidak mudah untuk menjangkau seluruh sekolah. Memang BGN menyiapkan dua armada untuk mengantar makanan dari dapur ke sekolah, namun tidak semua bisa ditembus oleh kendaraan bermotor.

“Ada lokasi sekolah dimana kami harus jalan kaki untuk bawa makanan,” ujar Oslan lagi.

Permasalahan yang lain, ditemukan dan perlu di antisipasi adalah anak penerima MBG harus terdata di Data Dapodik. Sementara belum semua siswa terdaftar, sehingga siswa yang belum terdaftar akan kesulitan menjadi penerima MBG. Ini juga di benarkan pihak KSPPG

Program MBG ini sangat baik, jika semua sekolah bisa menikmati makanan gratis. Tantangan hari ini akan menguji konsistensi penyedia, serta keseriusan para pihak untuk menjamin semua anak bisa menikmati. Tantangan di wilayah daratan tentunya akan berbeda dengan sekolah yang berada di kepulauan kecil. Belum ada kepastian, apakah siswa di daerah kepulauan seperti Makalehi, Buhias, Tapile, Pahepa, Biaro bisa menikmati MBG dalam waktu dekat.

Pemerintah perlu merumuskan formula untuk agar siswa yang tinggal jauh dari kota dapat mengakses standar gizi yang sama. Kapolres Sitaro, AKBP Iwan Permadi saat ditemui sewaktu launching, tegas menyampaikan bahwa pihaknya akan memantau jalannya MBG. Seluruh proses akan dikawal hingga anggaran MBG ini benar–benar diperuntukan untuk kesejahteraan masyarakat. Dia pun membuka diri untuk membantu pemerintah dalam penyaluran MBG.

“Pada dasarnya kami sangat mendukung dan akan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk membantu kelancaran. Karena ini juga program yang didukung Kapolri. Polres tentu akan bekerjasama termasuk memastikan kualitas makanan. Makanan yang diberikan benar–benar bergizi,” kata Permadi, sembari mengajak semua masyarakat terutama orang tua siswa ikut mendukung dan membantu kelancaran program MBG di Sitaro.

Program MBG ini resmi di launching Pemerintah pusat pada 6 Januari 2025 lalu, tujuannya setiap anak di Indonesia bisa menikmati makanan bergizi, dan juga akan membantu ekonomi lokal seperti para petani yang menyuplai bahan makanan.

Bekerja sebagai jurnalis lebih dari 20 tahun terakhir. Sebelum mendirikan Zonautara.com bekerja selama 8 tahun di Kompas.com. Selain menjadi jurnalis juga menjadi trainer untuk digital security, literasi digital, cek fakta dan trainer jurnalistik.
1 Comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com