ZONAUTARA.com – Bupati Kepulauan Sitaro, Chyntia Ingrid Kalangit, bersama Wakil Bupati Heronimus Makainas, meninjau kondisi pasar tradisional di Pulau Siau, Kamis (20/3/2025).
Dalam kunjungan tersebut, mereka menemukan bahwa meskipun harga bahan pokok masih tergolong stabil dan stok cukup, daya beli masyarakat justru menurun.
Yohana Abram, perempuan lanjut usia berasal dari Kelurahan Tarorane di Kecamatan Siau Timur duduk sejak pagi di pasar Ulu Siau.
Berbekal sebuah meja dari kayu, ia duduk sambil menjaga dagangannya. Ikan yang dijual beragam mulai dari ikan asap hingga ikan mentah. Meski tidak kebagian meja, namun ia justru mengaku tetap mendapat omset.

“Sehari bisa seratus ribu keuntungan,” kata Yohana. Jumlah ini tentu jauh dari yang diharapkan perempuan berasal dari dusun Tampuna itu.
Menurut dia, semakin hari pendapatan tidak menentu. “Biasanya Sabtu baru pembeli ramai, kalau hari biasa sepi,” katanya lirih.
Tidak jauh dari Yohana, Zonautara.com menemui Toce Kapulika, perempuan yang memiliki tempat lebih baik dengan usia lebih muda, beberapa kali ia terlihat memegang ponselnya untuk memotret Bupati dan Wakil Bupati Sitaro, yang turun langsung ke pasar untuk menyapa pedagang.
Cerita kedua pedagang ini mirip, di saat harga ikan mahal, omset pedagang terjun bebas. Menurut mereka ini dikarenakan kondisi pasar yang sepi. para pedagang harus pandai merebut hati pembeli, mulai dari berteriak, memanggil nama hingga banting harga.
Hari itu dia menjual ikan jenis tongkol dengan ukuran kecil, empat ekor dipatok harga Rp20 ribu.
“Kalau murah bisa sampai delapan ekor,” kata Toce.
“Untuk sekarang susah mendapat untung lebih, yang penting tidak rugi saja,” katanya.
Tak heran, puluhan meja pedagang kini ditinggal kosong “Kalau punya anak sekolah atau tanggungan banyak, itu semakin sulit,” sambung dia.
Sementara itu, keluhan juga diungkapkan pedagang bumbu dapur, Anis. Harga cabai rawit dijual Rp100 ribu per kilogram, tomat Rp25 ribu dan bawang merah Rp60 ribu.
“Biasanya Rp20 ribu untuk semua jenis bumbu dapur, jarang kalau ada yang bisa beli per kilogram kecuali ada ibadah atau hajatan di rumah,” kata Anis.
Meski sehari bisa laku terjual hingga jutaan rupiah, namun penjual bumbu dapur punya masalah lebih rumit dibanding penjual ikan ketika dagangan tidak habis dijual.
“Apalagi kalau cuaca musim hujan, harus benar-benar terjaga stoknya, tapi banyak juga yang rusak, ya rugi,” tutur dia.

Usai dilantik menjadi kepala daerah, Bupati Sitaro, Chyntia Ingrid Kalangit bersama Wakil Bupati, Heronimus Makainas, untuk pertama kalinya berkunjung ke pasar. Ada beberapa tempat yang dikunjungi di pasar Ulu Siau, mulai dari toko menjual bahan pokok, kios bumbu dapur, pasar ikan dan penjual pakaian.
Selain mengecek ketersediaan bahan pokok, Bupati berkesempatan untuk berbincang dengan pedagang.
“Kami mengecek kondisi di pasar jelang hari raya lebaran, ditemukan stok bahan pokok masih aman, adapun harga meski ada kenaikan namun masih cenderung stabil, yang kurang kata pedagang hanya pembeli, sehingga sangat mempengaruhi pendapatan,” kata Bupati.
Terkait dengan kuranganya daya beli masyarakat perlu ada kajian lagi. Pemerintah, kata Chyntia akan melakukan survei dan riset dilapangan, apakah karena hasil panen buah pala yang kurang atau ada faktor seperti kurangnya lapangan kerja, pengaruh cuaca pun faktor lain yang menghambat pertumbuhan ekonomi Sitaro.
“Pemerintah pasti membantu, jika mengetahui penyebab maka akan lebih gampang menyelesaikan masalahnya,” ucap Chyntia.
Senada, Wakil Bupati, Heronimus Makainas menjelaskan, ketergantungan pangan dari luar daerah khusus bumbu dapur ikut menjadi tantangan dan masalah yang sudah berlarut. Karenanya pemerintah akan mengupayakan untuk setidaknya pangan itu disediakan di daerah meski jumlahnya belum harus dominan.
“Kita tidak bisa mengharapkan harga murah dengan kondisi pangan bergantung ke daerah lain, karena itu pemerintah akan berupaya menyiapkan program untuk kemandirian pangan, supaya ada intervensi harga karena pasti akan lebih murah,” kata Makainas.
Selain mengunjungi pasar, Bupati dan Wakil Bupati didampingi Kapolres Sitaro, AKBP Iwan Permadi dan sejumlah Kepala OPD ikut memantau stok bahan bakar minyak di APMS Siau, sebelum memastikan ketersediaan stok beras pemerintah di gudang Bulog.
Sesuai agenda, kedua pimpinan daerah akan mengunjungi pasar Ulu Siau dan Pasar Ondong Siau, 20 dan 21 Maret 2025.