ZONAUTARA.com – Hari Doa Sedunia adalah momen global yang dirayakan umat Kristen di seluruh penjuru dunia. Perayaan ini menjadi sarana oikumenis untuk menyatukan doa, memperkuat solidaritas lintas budaya dan iman, serta menyuarakan nilai-nilai keadilan dan kasih.
Hari Doa Sedunia tahun 2025 membawa tema reflektif yang kuat dari Mazmur 139:14: “Aku Menjadikanmu Begitu Ajaib”. Tahun ini, perhatian dunia tertuju pada Kepulauan Cook yang terpilih sebagai tuan rumah dalam penyusunan liturgi dan tema perayaan.
Letak geografis dan keindahan Kepulauan Cook
Kepulauan Cook merupakan gugusan 15 pulau yang terletak di Samudra Pasifik Selatan, di antara Selandia Baru dan Hawaii. Masuk dalam wilayah budaya Polinesia, pulau-pulau ini memiliki panorama menakjubkan seperti pantai putih, laguna biru, dan hutan tropis yang masih asri.
Kepulauan Cook berada dalam posisi yang sangat menguntungkan, di mana sebagian besar orang memiliki dan hidup dari kekayaan tanah mereka sendiri. Namun, yang membuat Kepulauan Cook istimewa bukan hanya keindahan alamnya, melainkan juga kekayaan nilai spiritual dan komunitas yang selaras dengan tema Hari Doa Sedunia 2025.

Sapaan hangat dan ciri budaya yang unik
Salah satu ciri khas masyarakat Kepulauan Cook adalah sapaan mereka: “Kia Orana,” yang berarti “semoga hidupmu panjang dan bahagia.” Sapaan ini bukan sekadar ungkapan, melainkan perwujudan filosofi hidup mereka yang menekankan cinta kasih, kehangatan sosial, dan penghargaan terhadap hidup.
Orang-orang Kepulauan Cook bangga menjadi penjaga yang luar biasa bagi tanah suku keluarga mereka. Sistem “kepemilikan tanah” ditetapkan melalui Undang-Undang Kepulauan Cooktahun 1915, yang mengatur bahwa tanah asli tidak dapat dibeli atau dijual, kecuali kepada pemerintah untuk kepentingan umum. Sebagai gantinya, semua tanah asli akan diwariskan kepada anak-anak orang Kepulauan Cook.
Orang-orang Kepulauan Cook sangat terampil. Pandanus (pohon pinang) dan rito (serat daun kelapa) adalah serat alami utama yang digunakan oleh wanita di Kepulauan Cook untuk membuat anyaman.
Pandanus digunakan untuk membuat tikar, keranjang, topi, kipas, dan alas meja. Ei katu adalah kalung bunga yang dikenakan di kepala. Kalung ini dipakai oleh perempuan maupun laki-laki sebagai simbol cinta dan rasa memiliki. Kalung ini berbentuk lingkaran, yang berarti bahwa segala sesuatu terhubung.

Perempuan dan anak
Perempuan di Kepulauan Cook memiliki peran vital dalam mempertahankan nilai-nilai budaya dan spiritual. Mereka merupakan tokoh sentral dalam kehidupan sosial, sebagai pendidik, pemimpin komunitas, dan penjaga tradisi.
Meskipun masih terdapat tantangan dalam akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, terutama di pulau-pulau terpencil, ketangguhan perempuan-perempuan inilah yang menjadikan Kepulauan Cook layak menjadi sorotan dalam Hari Doa Sedunia. Mereka menjadi suara reflektif atas nilai penghargaan terhadap martabat setiap manusia, termasuk perempuan dan anak.
Salah satunya adalah Tarani Napa dan Tevairangi Napa yang merupakan tim seniman Ibu-Anak dari Kepulauan Cook. Mereka merasa terhormat karena dapat membagikan karya seni ini sebagai bentuk pengakuan atas kecintaan mereka terhadap tanah air, keyakinan, dan warisan mereka.
Tarani Napa adalah ibu dari enam anak dan tiga cucu. Ia adalah guru sekolah dasar bersertifikat, pengusaha, dan seniman kreatif. Tevairangi Napa adalah putri sulung Tarani, dan ia adalah ibu yang bangga atas dua orang anak. Ia mengikuti jejak ibunya sebagai seniman kreatif.

Meskipun dikenal sebagai negara kecil yang indah di Pasifik, Kepulauan Cook menghadapi beberapa tantangan serius yang mempengaruhi kesejahteraan mereka. Beberapa masalah utama yang dihadapi perempuan di sana meliputi:
- Kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan seksual: Kekerasan berbasis gender
masih menjadi masalah besar di banyak bagian dunia, termasuk di Kepulauan Cook.
Beberapa perempuan di sana menjadi korban kekerasan fisik, emosional, dan seksual
dalam rumah tangga. Bahkan ada kasus di mana perempuan menjadi ibu muda akibat
pelecehan, pemerkosaan, atau inses. - Eksploitasi seksual terhadap gadis muda: Perempuan muda, terutama gadis-gadis
remaja, sering kali menjadi korban eksploitasi seksual, yang merusak masa depan
mereka. Kondisi ini memerlukan perhatian lebih besar dari masyarakat untuk
memberikan perlindungan dan pendidikan tentang hak-hak perempuan. - Pendidikan dan kesempatan kerja: Meskipun ada kemajuan dalam akses pendidikan
untuk perempuan di Kepulauan Cook, namun masih ada kesenjangan dalam hal
kesempatan untuk pekerjaan yang setara dengan laki-laki, dan banyak perempuan
yang merasa terbatas dalam memilih jalur karier atau pengembangan diri. - Kesehatan reproduksi: Kesehatan reproduksi juga menjadi masalah penting, terutama
bagi perempuan muda yang mungkin tidak memiliki akses penuh ke layanan
kesehatan yang memadai atau pendidikan seks yang tepat. - Pemberdayaan perempuan: Meskipun perempuan di Kepulauan Cook semakin
diberdayakan dalam beberapa bidang, masih ada tantangan besar dalam hal
pemberdayaan ekonomi, sosial, dan politik. Perempuan sering kali kurang terwakili
dalam posisi kepemimpinan atau pengambilan keputusan.
Tradisi lokal dalam Liturgi Hari Doa Sedunia 2025
Liturgi Hari Doa Sedunia 2025 akan diperkaya dengan budaya khas Kepulauan Cook. Salah satu simbol utamanya adalah Tivaevae—selimut tambal sulam yang dibuat dengan cinta, kesabaran, dan kerja sama.
Selimut ini menjadi lambang solidaritas antar perempuan dalam keluarga dan komunitas. Lagu-lagu tradisional yang digunakan dalam ibadah juga mencerminkan akar budaya mereka, menyatukan elemen lokal dengan kekuatan doa global, menjadikan Hari Doa Sedunia lebih bermakna dan menyentuh hati.
Refleksi kehidupan masyarakat Kepulauan Cook untuk dunia
Masyarakat Kepulauan Cook hidup berdampingan dengan alam dan menjunjung tinggi nilai saling membantu. Tanah dianggap sebagai bagian dari identitas dan sumber kehidupan yang harus dijaga. Refleksi dari cara hidup mereka menjadi pelajaran penting bagi dunia: bahwa kehidupan yang sederhana dan berbasis cinta, gotong royong, serta penghormatan terhadap lingkungan dapat menghadirkan kedamaian yang otentik.
Pesan Hari Doa Sedunia 2025 melalui suara perempuan Kepulauan Cook tak hanya menyentuh umat Kristen, tetapi juga semua orang yang merindukan dunia yang lebih harmonis.
Hari Doa Sedunia 2025 adalah undangan bagi kita semua untuk bersyukur atas keajaiban penciptaan, menghargai satu sama lain, dan hidup dalam semangat cinta dan perdamaian.
Dari pulau-pulau kecil yang tenang di Pasifik, suara perempuan Kepulauan Cook menggemakan pesan universal: bahwa setiap manusia berharga dan bahwa hidup bersama dalam kasih akan membawa terang bagi dunia.
Kia Orana — semoga hidupmu panjang dan bahagia. Mari kita sambut Hari Doa Sedunia dengan sukacita dan semangat pembaruan jiwa!