ZONAUTARA.com – Sajian khas penuh makna menyambut kehadiran Wali Kota Kotamobagu, Wenny Gaib, dan Wakil Wali Kota, Rendy Mangkat, dalam kegiatan halalbihalal di Desa Bilalang Satu, Senin (14/4/2025).
Makanan tradisional bernama Sinonbatod, menjadi simbol penghormatan masyarakat kepada para tamu, sekaligus menjadi titik perhatian dalam kegiatan yang digelar untuk pertama kalinya di desa tersebut.
Sinonbatog adalah makanan berbahan dasar beras yang dibungkus daun lalu dimasak di dalam bambu.
Bagi warga sekitar Sinonbatod bukan sekadar hidangan tapi merupakan bagian dari kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Bilalang. Sinonbatod mencerminkan teknik memasak alami yang mengakar dalam tradisi Suku Mongondow.
“Oluton mako bonuon kon patung (Setelah dibungkus lalu dimasukkan ke bambu red-),” ujar Badariah Mokoginta, Sangadi Bilalang Satu, menjelaskan proses memasak Sinonbatod.
Sementara itu, Wali Kota Kotamobagu, Weny Gaib, yang hadir bersama jajaranannya di kegiatan mengucapkan apresiasi kepada warga Desa Bilalang Satu.
“Saya atas nama pribadi, atas nama seluruh jajaran Pemerintah Daerah Kota Kotamobagu menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh masyarakat,” ujar Wali Kota.
Kehadiran Wali Kota dan Wakil Wali Kota dalam kegiatan halalbihalal menjadi momentum penting, tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, tapi juga sebagai panggung promosi kuliner dan budaya lokal.
Warga menyajikan 12 meja makanan tradisional, dengan Sinonbatod sebagai sajian utama, yang menggambarkan keramahan dan kebersamaan khas desa.
Perangkat desa dan cerminan inklusifitas
Desa Bilalang Satu memiliki keunikan tersendiri, sekitar 90% perangkat desanya adalah perempuan, sebuah fakta yang menegaskan kemajuan dalam hal kesetaraan gender di tingkat lokal.
Peran aktif perempuan ini tercermin pula dalam pelestarian kuliner tradisional seperti Sinonbatod, yang secara turun-temurun dimasak dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Dengan luas wilayah 74.000 m², terdiri dari 12 RT dan 6 dusun, Bilalang Satu tampil sebagai desa yang tidak hanya kaya akan budaya, tapi juga penuh semangat untuk maju dan inklusif.
Diketahui, sebagaimana pantauan Zonautara.com, saat kegiatan masyarakat juga menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota atas perhatian terhadap jalan penghubung Bilalang–Pasi, akses vital bagi aktivitas pertanian dan perekonomian warga.
Mereka berharap kegiatan seperti halal bi halal dapat menjadi agenda tahunan, sekaligus membuka ruang lebih luas untuk menyuarakan aspirasi langsung kepada pemerintah kota.