Kisah humanis penjual rujak di Manado: Pasangan perantau yang tak kenal hari libur

Sajidin Kandoli
Penulis: Sajidin Kandoli
Editor: David Sumilat
Lapak rujak ulek Mba Yati, salah satu jajanan rujak yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan Lapangan Olahraga KONI Sario. (Foto: Sajidin Kandoli/Zonautara.com)

 

ZONAUTARA.com – Cuaca panas yang hampir setiap hari melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, menjadi peluang emas bagi para pedagang, termasuk pedagang rujak.

Salah satunya adalah Yati (50) dan suaminya Haris (54). Pasangan ini telah berdagang rujak sejak tahun 2017 di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan lapangan olahraga KONI Sario, Manado.

“Berjualan sudah sejak tahun 2017, sudah tujuh, delapan tahunlah. Saya dan suami asli dari Jawa, merantau ke Manado,” ujar Yati sambil melayani pelanggan yang memesan rujak.

Ia mengatakan, selama ini usaha mereka berjalan lancar. Apalagi saat musim kemarau panjang, dagangannya kerap laris diburu pembeli.



“Alhamdulillah, sampai sekarang masih aman. Kadang memang sepi, tapi sering juga sampai habis terjual,” ucapnya.

Modal harian untuk berjualan rujak, lanjut Yati, sekitar Rp1 juta.

“Itu sudah termasuk semua, dari buah-buahan sampai plastik dan bahan lainnya, sudah lengkap,” tambahnya.

Menariknya, Yati mengaku tidak pernah mengambil hari libur, bahkan saat masa sulit pandemi COVID-19.

“Iya, setiap hari jualan, tidak ada libur. Harga per porsi rujak Rp15 ribu, yang jumbo Rp22 ribu. Waktu masa corona (Covid-19) itu paling sulit, saya sempat dilarang jualan oleh Satpol PP, tapi saya tetap jualan karena dua anak saya masih sekolah, satu SMP dan satu SMA,” tuturnya.

Berkat ketekunan dan usaha yang dijalani bersama suami, Yati bersyukur karena kedua anaknya bisa menyelesaikan pendidikan hingga jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). 

“Alhamdulillah sekarang mereka sudah lulus semua. Sempat ditawari kuliah, tapi mereka memilih untuk langsung bekerja saja,” ucap Yati tersenyum. 

Saat sedang berbincang, tampak seorang pria paruh baya yang terlihat seperti mengalami gangguan jiwa mendekati lapak mereka. Tanpa ragu, Yati memberikan beberapa potong buah kepadanya.

“Iya, dia sering datang ke sini, tapi saya tidak tahu dari mana asalnya. Meski hanya sedikit, tetap harus saling berbagi,” ujar Yati dengan tulus.

Tak hanya Yati dan suaminya, ada juga beberapa penjual rujak yang juga berjualan di lokasi yang sama.

Sementara itu, Nia Managin salah satu masyarakat yang singgah untuk membeli rujak mengaku dirinya sering membeli rujak pada Mba Yati.

“Langganan sudah lama rujaknya enak, buah-buahnya masih segar, bumbunya pas dan segar. Selain itu, penjualnya juga ramah dan bersih,” ujarnya.

Bagi anda yang ingin memesan melalui online juga tersedia melalui via aplikasi WhatsApp dengan nomor: 08997593600 atau 087943911182.

***

Follow:
Pertama kali bergabung di media cetak Bolmong Fox pada 2016. Selanjutnya bergabung dengan Media siber BFOX.co.id. Sebelum bergabung dengan Zonautara.com, juga pernah bergabung dengan media siber Pronusantara.com yang dibawahi oleh promediateknologi.id.
Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com