ZONAUTARA.com – Hampir setiap hari, di sudut Jalan Bethesda, Kelurahan Sario Kotabaru, Kota Manado, Rony Eleyal (70) berada di tempat jualan sederhana miliknya.
Di sana ia menjajakan dagangan khas Sulawesi Utara yaitu Cakalang Fufu.
Dalam bahasa Manado “fufu” berarti dipanggang atau diasap, dan Cakalang Fufu atau Cakalang yang diasap ini adalah salah satu kuliner yang cukup banyak dicari di kota ini. Sudah lebuh dari dua dekade ia merintis usahanya.
“Sudah lebih dari 20 tahun jualan, dulunya itu di pasar tapi sekarang sudah menetap di sini sudah hampir empat tahun,” ungkap Rony saat ditemui Zonautara.com, Kamis, (29/5/2025).
Pria paruh baya itu mengaku, ikan cakalang yang ia jual berasal dari Kota Bitung.
“Ikan ini dibeli masih mentah dari Aertembaga Bitung, terus diasap di Girian daerah Bitung juga,” jelasnya.
Rony menjelaskan bahwa harga jual Cakalang Fufu per ikatnya tergantung ukuran.
“Harganya beragam ada yang kecil itu Rp35 ribu dan yang besar itu sampai Rp75 ribu,” ujarnya.
Memulai usaha ini bukan hal mudah bagi Rony. Ia mengenang bagaimana ia dulu memulai dari jumlah yang sedikit.
“Jualan cakalang fufu itu susah-susah gampang. Saya memulai pertama kali itu sedikit-sedikit dulu setelah ada langganan saya mencoba menambah stok jualan,” katanya.
Meski begitu, jika sedang ramai pembeli, dagangannya bisa terjual hingga 100 ikat per hari.
“Setiap hari bisa terjual kadang 50 ikat jika ramai itu bisa 100 ikat. Kecuali hari minggu itu saya tak jualan,” tambahnya.
Meski sudah lebih dari dua dekade berjualan, Rony mengaku belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah.
“Selama ini tak ada program apapun. Semoga saja kedepannya ada,” ucapnya penuh harap.
