Hindari bias gender dalam tulisanmu, pilih kata-kata yang netral dan inklusif

Ketika kamu menulis berita, laporan, atau bahkan konten media sosial, pastikan semua orang bisa merasa memiliki tempat di dalamnya.

Neno Karlina Paputungan
Editor: Redaktur
Ilustrasi, (Foto: Pixabay.com).

ZONAUTARA.COM – Dalam menulis, penting untuk menyadari bahwa pilihan kata bisa mencerminkan pandangan sosial yang tidak setara.

Penggunaan bahasa yang bias gender sering kali memperkuat stereotip yang membatasi peran dan potensi perempuan maupun kelompok non-biner.

Oleh karena itu, mulai sekarang, biasakan menggunakan kata-kata yang netral dan inklusif agar tulisanmu mencerminkan keadilan serta kesetaraan.

Gunakan istilah yang terbuka bagi semua gender. Hindari penulisan seperti ketua wanita atau polisi laki-laki. Cukup tulis ketua atau polisi karena profesi tersebut tidak dibatasi oleh jenis kelamin.

Bahasa yang adil tidak hanya lebih akurat secara fakta, tetapi juga membantu menciptakan ruang yang setara dalam pemikiran publik.



Sadari bahwa bahasa berperan besar dalam membentuk cara masyarakat berpikir dan bertindak.

Dalam laporan UNESCO tentang kesetaraan gender dalam media, dijelaskan bahwa bahasa yang diskriminatif bisa menghambat partisipasi perempuan di ruang publik.

Maka dari itu, gunakan kata-kata yang tidak menyudutkan satu kelompok gender agar semua orang merasa terwakili.

Saat menulis tentang kelompok masyarakat, jangan memaksakan dikotomi laki-laki dan perempuan. Gunakan kata ganti seperti mereka ketika kamu tidak tahu pasti atau ingin mencakup semua kemungkinan identitas gender. Ini akan menjadikan tulisanmu lebih ramah dan relevan dengan perkembangan zaman.

Perhatikan juga bahwa lembaga pendidikan, media, dan institusi global kini mulai mendorong praktik bahasa yang inklusif sebagai bagian dari kebijakan kesetaraan.

Jika kamu ingin tulisanmu dipercaya dan diterima luas, kamu perlu ikut menjaga agar tidak ada kata-kata yang mengandung bias gender.

Ketika kamu menulis berita, laporan, atau bahkan konten media sosial, pastikan semua orang bisa merasa memiliki tempat di dalamnya. Representasi yang adil dimulai dari pilihan kata yang tepat. Tidak sulit untuk menyesuaikan kebiasaan ini. Yang dibutuhkan hanyalah kesadaran dan komitmen untuk menulis dengan tanggung jawab.

Tulisan yang baik bukan hanya yang enak dibaca, tetapi juga yang adil dan tidak melanggengkan ketimpangan. Maka dari itu, mulai sekarang, tinjau kembali pilihan katamu. Jangan biarkan bahasa menjadi penghalang bagi kesetaraan. Jadikan tulisanmu sebagai alat untuk menyuarakan keadilan bagi semua.

Suka berkelana ke tempat baru, terutama di alam bebas. Mencintai sastra fiksi dan tradisi. Berminat pada isu-isu ekofeminisme, gender, hak perempuan dan anak. Beberapa kali menerima fellowship liputan mendalam. Tercatat sebagai anggota AJI.
Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com