ZONAUTARA.com – Harga sejumlah bumbu dapur di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) naik drastis.
Seperti cabai rawit, tomat dan bawang merah yang harganya ikut melejit.
Pantauan harga di pasar tradisional Ondong dan Ulu di Pulau Siau, Senin 23 Juni 2025, harga bumbu dapur naik signifikan.
Menurut Hendra, satu di antara penjual di pasar Ondong, harga cabai rawit dijual Rp120 ribu per kilogram, tomat Rp25 ribu dan bawang merah Rp60 ribu per kilogram.
“Mulai pekan ini, harga naik,” kata Hendra.
Dia mengaku stok bumbu dapur diambil penjual dari luar daerah Sitaro. Baik yang ada di pasar tradisional Ondong maupun Ampera Ulu.
“Dari dulu memang begitu, semuanya (bumbu dapur) diambil dari Manado, Bolaang Mongondow atau daerah lainnya hingga di luar Sulawesi Utara,” sebut Hendra.
Sesuai data pemerintah daerah, Kabupaten Kepulauan Sitaro memang bukan daerah penghasil. Data dari Dinas Pertanian Sitaro menunjukkan jumlah produksi sangat sedikit, dibanding kebutuhan warga.
Sesuai RPJMD Teknokratik Kabupaten Kepulauan Sitaro 2025-2029, luas wilayah 3.066,95 km² dimana luas daratan hanya 275,95 km², dan lautan 2.791 km². Ini membuat hasil produksi sejumlah bahan pangan kurang, produk unggulan di Sitaro yakni tanaman pala dan kelapa, serta cengkih dan umbi-umbian.
Salah satu warga Kampung Lehi, Marlin Bungkaes, mengaku sangat kesulitan jika harga bumbu dapur mahal.
Sebagai ibu rumah tangga kebutuhan perminggu mencapai ratusan ribu rupiah.
“Per hari itu bisa habis 50 ribu rupiah untuk membeli bumbu dapur, apalagi kalau mahal bagini pengeluaran akan lebih tinggi karena tidak mungkin mengurangi konsumsi,” ucap Marlin.
Meski begitu, ia mengaku harga bumbu dapur di Sitaro tidak pernah murah. “Paling murah, turun 60 sampai 70 ribu per kilogram,” ungkapnya.
***