Tren Work from Home (WFH) di masa depan

Miller mengungkapkan bahwa perusahaan perlu menciptakan cara berkomunikasi dengan tim ketika tidak bertemu setiap hari. Cara mengevaluasi karyawan pun menjadi PR besar bagi perusahaan.

Kontributor
Penulis: Kontributor
Ilustrasi (Sumber: Pexels)

ZONAUTARA.com – Saat ini, beberapa pekerja telah melakukan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah. Pernahkah anda membayangkan ketika pandemi sudah selesai, maka bagaimana keberlanjutan budaya WFH ini?

Di masa depan, ketika semua kembali berjalan normal, anda akan menengok ke belakang dan mengingat-ingat bagaimana pandemi telah mengubah banyak hal. Banyak pekerja yang telah WFH, sehingga mengaburkan antara pekerjaan kantor dan rumah.

Mengutip dari New York Times, Claire Cain Miller yeng menulis tentang bagaimana pekerjaan di masa depan di The Times, mengatakan bahwa beberapa pekerjaan kantor, di masa depan tetap dapat dilakukan melalui jarak jauh.

Menurutnya, ketika kantor dan perusahaan-perusahaan telah dibuka kembali, pekerjaan jarak jauh masih tetap dilakukan. Beberapa orang telah menyadari manfaat bekerja jarak jauh seperti lebih produktif, dan dimungkinkan aka nada penolakan untuk kembali bekerja penuh waktu di kantor.

Sebagian besar perusahaan pun telah menerapkan jadwal hibrida. Mereka tak mengharuskan pekerjanya berada di kantor terus-menerus, seperti Apple dan Goldman Sachs. Perusahaan tersebut telah mengubah rencana kerja di perusahaan mereka. Namun Miller pun menyadari bahwa kerja hibrida di masa depan membutuhkan manajemen yang berbeda.

Claire Cain Miller pun menyoroti tentang bagaimana perusahaan menyesuaikan diri dengan fenomena akibat pandemi. Butuh beberapa waktu bagi perusahaan untuk menyesuaikan diri dalam penerapan WFH, bahkan beberapa tidak melakukannya.

Dalam bidang manajemen, perusahaan tak hanya perlu untuk memindahkan kantor ke daring, namun juga bagaimana mereka menciptakan jadwal rapat, dan lain sebagainya. Komunikasi pun menjadi tugas yang besar bagi perusahaan.

Advertisment:

Miller mengungkapkan bahwa perusahaan perlu menciptakan cara berkomunikasi dengan tim ketika tidak bertemu setiap hari. Cara mengevaluasi karyawan pun menjadi PR besar bagi perusahaan.

“WFH adalah sesuatu yang akan menjadi bagian dari setiap pekerjaan. Dan saya yakin teknologinya akan terus mengikuti kebutuhan sehingga terasa seperti anda bekerja di kantor,” ucap Miller yakin.

Ia juga yakin WFH dapat dilakukan lebih baik bagi pekerja karena saat pandemi, semua elemen ada di rumah. Dari anak belajar, pekerjaan kantor, dan lain sebagainya. Hal tersebut menjadi stressor yang dapat mempengaruhi kinerja. Ketika pandemi telah berakhir, stressor tersebut sudah tidak ada dan WFH dapat dilakukan lebih optimal.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.