[CEK FAKTA] Kericuhan di DPR RI saat bahas RUU Perampasan Aset

Berdasarkan verifikasi Zonautara.com, informasi ini :

ZONAUTARA.com – Beberapa hari belakangan ini ramai pemberitaan tentang aksi penolakan terhadap penetapan RUU TNI menjadi undang-undang yang ditetapkan oleh DPR RI.

Aksi atau demonstrasi itu selain dilakukan di sekitar Gedung DPR RI juga terjadi di berbagai kota di Indonesia, dan beberapa aksi sempat terjadi kericuhan.

Seiring dengan ramainya pemberitaan soal aksi dan demontrasi tersebut, di media sosial juga beredar video yang diklaim menampilkan sejumlah anggota DPR terlibat kericuhan ketika membahas Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset.

Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta, narasi dalam video tersebut tidak benar atau hoaks.


Narasi yang beredar

Video yang beredar di media sosial dan diklaim menampilkan rapat DPR ricuh saat membahas RUU Perampasan Aset muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini dan Threads ini.

Akun-akun ini membagikan video kericuhan di sebuah ruangan. Kemudian, terdapat keterangan sebagai berikut:

DPR-RI ricuh Yang pro rakyat mendesak RUU Perampasan aset bagi koruptor

Tetapi wakil ketua DPR RI menolak uu perampasan aset bagi Para koruptor DPR-RI ricuh saat mendesak RUU Perampasan aset koruptor antara dpr yang setuju vs dpr yang tidak setuju

hoaks

Pemeriksaan Fakta

Dari hasil penelusuran yang dilakukan oleh Tim Cek Fakta, pada Maret 2025 tidak ada pembahasan RUU Perampasan Aset di DPR.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.id, DPR dan pemerintah sepakat tidak memasukkan RUU Perampasan Aset ke dalam Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2025.

RUU Perampasan Aset hanya masuk dalam Prolegnas Jangka Menengah Tahun 2025-2029.

Penelusuran kemudian dilakukan terhadap video yang diunggah tersebut menggunakan Google Lens.

Hasilnya, video identik dengan unggahan di kanal YouTube BeritaSatu ini pada tahun 2014.

Video itu adalah kericuhan saat sidang paripurna untuk menentukan pimpinan DPR pada tahun 2014.

Sebagaimana pernah diberitakan Kompas.com, kericuhan itu membuat pimpinan sidang sementara, yaitu Popong Otje Djunjunan dan Ade Rezky Pratama, menskors sidang beberapa kali.

Meski ricuh dan diwarnai hujan interupsi, sidang akhirnya menetapkan Setya Novanto sebagai Ketua DPR periode 2014-2019. Ia didampingi oleh empat wakil, yakni Fahri Hamzah, Taufik Kurniawan, Agus Hermanto, dan Fadli Zon.

Kesimpulan

Video yang diklaim menampilkan sejumlah anggota DPR terlibat kericuhan saat membahas RUU Perampasan Aset tidak benar atau hoaks.

Video itu adalah  kericuhan saat sidang paripurna untuk menentukan pimpinan DPR pada 2014.  Sidang saat itu tidak terkait pembahasan RUU Perampasan Aset.

Baca juga Cek Fakta Lainnya :

Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com