MANADO, ZONAUTARA.com – Goerge Moningka (55), dosen Fakultas Teknik Unsrat Manado ditemukan tewas terbunuh dikediamannya, kurang dikenal warga. Beberapa masyarakt yang coba ditanyakan mengaku jarang melihat korban.
Charles Negelen, Warga Ranomuut yang tinggal disekitar rumah korban mengaku tidak kenal dengan korban. “Soalnya keluarga korban sangat tertutup dan pintu gerbang rumah korban tidak pernah terbuka,” ujar Charles kepada Zonautara.com, Sabtu (8/7/2017) pagi.
Charles sendiri tdk mengetahui berapa jumlah anak korban. “Yang pasti anaknya lebih dari satu, dan anak perempuannya berprofesi sebagai dokter, namun tidak tau bertugas dimana,” tambah dia.
Maxi, warga yg sama berprofesi sebagai tukang tambal ban di sekitar rumah korban juga mengaku tak pernah berkomunikasi dengan korban. “Saya tidak mengenal korban, karena keluarga korban sangat tertutup. Yang saya tahu keluarga korban punya usaha jual beli kopra. Itu saya tahu dari sopir keluarga korban yang sering menambal ban di tempat usaha saya,” ujar dia.
Meski Pos Jaga petugas sekuriti PT Capitol terletak berhadapan dengan rumah korban, mereka juga mengaku tidak pernah bertemu langsung. Selama bertugas, salah seorang petugas sekuriti yang enggan namanya di publikasi mengaku belum pernah melihat wajah korban.
Seperti diberitakan seblumnya, George Moningka (55), dosen Fakultas Teknik Unsrat Manado ditemukan tewas terbunuh dikediamannya Kelurahan Ranomuut Lingkungan VII Kecamatan Paal Dua, Jumat (7/7/2017) sekitar pukul 23.00 WITA.
Korban ditemukan oleh pembantu rumahnya dalam keadaan tewas mengenaskan di ruang tengah. Saat ini jenazah korban masih berada di ruang pemulasaran Rumah Sakit Prof Kandouw Malalayang. Belum ada keterangan resmi dari polisi terkait peristiwa ini.
Editor: Tommy A. Lasut