MANADO, ZONAUTARA.com — Pengakuan sangat mengejutkan diungkapkan AA alias Alter (27), pelaku yang menghabisi George Moningka (55) seorang dosen di Universitas Sam Ratulangi Manado, Jumat (7/7/2017).
AA yang dibekuk polisi di Kotamobagu dibawa ke Polsek Tikala dan tiba sekitar pukul 15.10 WITA. Di hadapan wartawan, AA yang merupakan warga Pineleng, Minahasa menceritakan motif pembunuhan yang dilakukannya.
Kapolsek Tikala AKP Andri Permana saat di konfirmasi, membenarkan adanya penangkapan tersebut.
”Pelaku sudah kami amankan, adapun motif pembunuhan sementara ini karena sakit hati,” jelas Permana.
Hari itu sekitar pukul 09.00 WITA, AA tiba di rumah korban yang juga merupakan majikannya. Sewaktu berada di rumah korban di Ranomuut, Lingkungan VII, Kecamatan Paal Dua, mereka bertengkar.
(Baca: Kebencian Bikin Orang Agresif)
“Sebenarnya saya tidak bermaksud membunuh, namun dia (korban) mendesak saya untuk berhubungan sex,” aku AA.
Menurut dia, pertengkaran itu berlangsung sekitar satu jam lamanya, hingga kemudian korban mengambil pisau di dapur dan mengancam pelaku.
AA kemudian berusaha merampas pisau yang berada di tangan korban. Akibatnya jari-jari tangan kanannya luka dan mengeluarkan darah. Pisau jatuh dan mereka berebutan.
Saat berebutan itu, menurut AA tangan kirinya ikut terluka kena sabetan pisau. Karena merasa jengkel dan kalap, AA merampas pisau tersebut dan menghujamkannya berkali-kali ke tubuh korban.
“Saya menikamnya di tubuh bagian belakang, di dada kiri dan kakan, kemudian di bagian leher,” urai AA.
Usai melakukan aksi tersebut, AA kemudian melarikan mobil korban dan meninggalkannya di Karombasan.
(Lihat Foto-foto tersangka: Inilah Foto-Foto Tersangka Pembunuh Dosen di Manado)
“Kemudian saya naik mobil ke Amurang, untuk melanjutkan pelarian ke Lolak,” ujar AA.
Menurut pelaku, dia bekerja pada korban sudah sekitar empat bulan lamanya.
“Selama itu, sudah tiga kali kami melakukan hubungan sex, yang keempat kalinya saya tolak dan terjadilah aksi ini,” kata pelaku.