Saat Lagu “Desaku Yang Kucinta” Menjadi Pembuka Pertemuan di Bukide Timur

NUSA TABUKAN, ZONAUTARA.com – Ada yang menarik saat pertemuan perangkat kampung dan warganya serta tamu dari Jakarta, Manado dan Tahuna digelar di Kampung Bukide Timur, Kecamatan Nusa Tabukan, Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Begitu acara akan dimulai, Sekretaris Kampung Albar Bulegalangi mengajak seluruh yang hadir berdiri. Bukannya menyanyikan Lagu Indonesia Raya sebagaimana yang lazim dilakukan saat pertemuan-pertemuan resmi digelar, Albar malah mengajak peserta menyanyikan lagu “Desaku Yang Kucinta”.

Mungkin bagi warga Kampung Bukide Tumur hal itu telah rutin dilakukan, namun bagi tamu dari luar, lagu itu cukup mengejutkan.

Tamu yang didominasi jurnalis dari berbagai media itu terlihat senyum dan merasa gembira. Pasalnya, lagu itu sudah cukup lama tidak mereka nyanyikan.

“Waduh, saya kaget sekaligus terpesona. Lagu itu sudah sangat lama saya tidak nyanyikan, sejak masih sekolah dulu,” kata Tarko, Jurnalis dari The Jakarta Post.

Pius, fotografer dan penulis di Tempo juga memberi apresiasi terhadap apa yang dilakukan oleh warga Kampung Bukide Timur.

“Ini merupakan ajakan untuk mencintai desa (kampung). Sangat baik sekali,” ujar Pius.

Kampung Bukide Timur pada Rabu (6/9/2017) kedatangan tamu yang tediri dari Jurnalis dan aktivis lingkungan yang tergabung dalam Konsorsium Nusa Utara (KNU). Kedatangan mereka ke pulau Bukide tersebut untuk melihat pengelolaan Kawasan Konservasi Pesisir (KKP) berbasis masyarakat yang dilakukan oleh warga Kampung Bukide Timur.

KNU yang terdiri dari Perkumpulan Sampiri dan Perkumpulan Yapeka menginisiasi pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan KKP. Tujuannya adalah konservasi wilayah perairan laut yang berkelanjutan.

Bukide Timur dan beberapa kampung di Nusa Tabukan, merupakan wilayah yang kaya dengan sumber daya perairan terutama ikan. KKP yang tidak lain adalah Daerah Perlindungan Laut dapat mencegah eksploitasi sumber daya perairan laut secara berlebihan.