ZONAUTARA.com – Berbohong sudah pasti pernah dilakukan oleh setiap orang. Ternyata, ada cara untuk mengungkap perbuatan tercela itu sebagaimana yang biasa dilakukan oleh Federal Bureau of Investigation (FBI). Di mana, mendeteksi pembohong sudah menjadi tugas mereka.
Petuga FBI sering melihat dan mengamati ekspresi wajah, bahasa tubuh dan indikator verbal sebagai sinyal, untuk dapat mengidentifikasikan seseorang berbohong, seperti yang dilansir dari Independent.
Mark Bouton, seorang agen FBI yang telah bertugas selama 30 tahun dan sekaligus penulis buku “How to Spot Lies Like the FBI” mengatakan, dirinya dapat menggunakan kata-kata tertentu untuk membantu mengidentifikasi Timothy McVeigh sebagai tersangka dalam pemboman Oklahoma City.
Menurut dia, membaca ekspresi wajah pun dapat berguna meski tidak untuk melakukan investigasi kriminal.
“Ada sejumlah ekspresi wajah dan reaksi terkait yang bisa mengindikasikan seseorang sedang berbohong pada Anda,” ucap Bouton.
Dia menjelaskan, beberapa hal yang tampak jika seseorang berbohong. Diantaranya orang tersebut akan gugup. Untuk mengetahui kebohongan, Bouton menyarankan untuk mengamati orang tersebut sementara waktu. Amati saat kita membuat obrolan ringan atau pertanyaan yang tidak berbahaya, hal itu dilakukan agar kita dapat melihat bagaimana reaksi normalnya.
“Sebaiknya amati seseorang untuk semantara waktu saat Anda dan dirinya terlibat obrolan ringan atau ketika Anda mengajukan pertanyaan yang ringan. Lihatlah reaksi normalnya dan bagaimana jawaban yang ia berikan,” jelasnya.
Kemudian, lanjut dia, setelah kita mengetahui reaksi normal, maka ketika masuk ke dalam pembicaraan yang lebih serius dan runcing, orang tersebut akan mulai menunjukkan kemungkinan beberapa reaksi yang berbeda.
Jika muncul reaksi yang sebelumnya tidak ia berikan, maka kemungkinan besar orang tersebut cenderung berbohong.
“Jika saat diberi obrolan yang mulai serius dan runcing, orang tersebut menunjukkan beberapa sikap atau tanggapan yang berbeda dari respons sebelumnya. Hal itu dapat dijadikan indikator berbohong dan orang yang Anda ajak bicara kemungkinan besar cenderung berbohong,” katanya sebagaimana dikutip dari okezone.com.
Editor: Eva Aruperes