MANADO, ZONAUTARA.com – Senam Zumba kian populer di Kota Manado sejak masuk di tahun 2012. Perpaduan antara musik dan tarian latin dengan step aerobik, yang diciptakan oleh instruktur aerobic dari Columbia bernama Alberto ”Berto” Perez pada tahun 1990 ini pun begitu mudah diterima oleh masyarakat Kota Manado.
Hingga saat ini setiap akhir pekan atau pada momen tertentu, ada senam Zumba banyak dilakukan. Kepopuleran senam ini juga bisa dilihat dengan berdirinya beberapa studio senam Zumba. Namun di balik itu, untuk kostum dan sepatu senam Zumba tergolong mahal.
Salah satu instruktur senam aerobik Johnny Onang mengungkapkan, untuk masyarakat yang lebih mementingkan kesehatan, mahalnya kostum Zumba tersebut harus dikesampingkan.
“Gerakan dalam senam Zumba ini bisa dibilang menyenangkan, serta memberikan kemampuan membakar kalori jauh lebih banyak secara cepat, sekaligus membentuk otot tubuh. Jadi kita abaikan dulu mahalnya kostum senam ini,” kata Johnny.
Menurut Johnny, selain untuk membakar kalori, senam Zumba juga bermanfaat untuk menguatkan kerja jantung. Meski kedua senam ini sudah populer di masyarakat, Johnny yang sudah kurang lebih 20 tahun menjadi instruktur senam aerobik ini juga mengungkapkan, ada perbedaan antara instruktur aerobik dan Zin atau sebutan untuk instruktur Zumba.
“Kalau kita mau ambil jadi instruktur aerobik, sertifikatnya sekali seumur hidup, namun tidak demikian dengan Zin. Seorang yang ada sertifikat Zin, jika masa berlakunya habis, maka dia tidak bisa jadi Zin atau instruktur, dia harus mengurus sertifikat yang baru, setelah itu boleh menjalankannya kembali,” ujarnya
Pegiat senam Zumba Egy Hulata (26), yang ditemui akhir pekan lalu mengungkapkan, dirinya selama beberapa tahun terakhir ikut senam Zumba gratis di Kawasan Megamas Manado. Namun, dirinya tidak mempermasalahkan kostum yang dikenakan saat Zumba.
“Orang bilang jika mengenakan kostum original Zumba dari atas sampai bawah, harganya lima jutaan bahkan lebih. Kalau senam bersama, kita yang hanya pakai baju puluhan ribu saja, sama-sama keringatan. Intinya yang penting sehat,” kata Egy.
Dia berharap, olahraga senam ini tetap digalakkan dan semakin dipopulerkan di masyarakat.
“Campur tangan pemerintah juga saya rasa penting, misalnya tiap sebulan sekali saat car free day, undang instruktur dari luar,” ujar Egy.
Editor : Christo Senduk