MANADO, ZONASULUT.com – Hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkadda) serentak 2018 menuai protes keras di beberapa daerah di Sulawesi Utara. Bahkan, di Kabupaten Kepulauan Talaud aksi demonstrasi berujung ke tindakan anarkis.
Selama dua hari, yakni dari tanggal 3 sampai 4 Juli 2018 Ratusan Massa di Kabupaten Kepulauan Talaud yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Pilkada menggelar aksi, memprotes hasil perhitungan suara. Mereka menduga ada kecurangan yang terjadi selama pencoblosan di Talaud. Mereka mendesak digelarnya Pemungutan Suara Ulang (PSU).
Saat itu pendemo yang menuntut agar proses pleno di KPU Talaud dibatalkan ini, tiiba-tiba bertindak anarkis. Mereka bahkan melakukan pelemparan bom molotov ke arah Kantor KPU. Massa marah karena tidak menerima dan merasa kurang puas atas penyampaian dari Ketua KPU Velma Sumee.
Massa memaksa masuk ke halaman Kantor KPU yang diblokade petugas keamanan. Mobil Water Canon yang disiapkan Polres Talaud menyemprotkan air ke arah mereka. Terjadi pelemparan kepada polisi dan TNI. Aparat kemudian membalas dengan tembakan peluru karet dan gas air mata. Beberapa anggota Polri kena lemparan batu, kaca depan dan samping kanan Kantor KPU pecah, beberapa mobil rusak.
Meski begitu, aparat keamanan terus melakukan upaya pembubaran massa yang kian tak terkendali itu. Dari kericuhan itu, aparat berhasil menyita 47 senjata tajam (Sajam) dengan berbagai jenis. Mulai dari parang, senjata tajam menyerupai sajam samurai, suriken, bensin, dan bom molotov.
“Ada juga masyarakat yang terluka akibat terkena peluru karet, tapi hanya satu orang, lainnya terluka karena pecahan bom molotov yang dilemparkan pendemo,” ujar Kapolres Kepulauan Sangihe AKBP M Denny I Situmorang didampingi Dandim 1312/Talaud Letkol (Arm) Gregorius Eka Setiawan dan Danlanal (Mar) Agustinus Purba, sebagaimana yang dilansir dari Tribun Manado.
Dari aksi anarkis ini, petugas keamanan berhasil mengamankan sembilan orang yang diduga berperan aktiv saat kericuhan terjadi. Di antaranya kordinator Lapangan lelaki berinisial WTT (51) warga Kecamatan Moronge, RS (41) warga Kecamatan Rainis, JS (39) warga Kecamatan Gemeh, AB (45) warga Kecamatan Tampan’amma, ML (44) warga Kecamatan Rainis, RM (46) warga Kecamatan Salibabu, FL (38) warga Kecamatan Melonguane Timur, YL (58) warga Kecamatan Moronge, dan RP (29) warga Kecamatan Tampan’amma.
Di Pilkada Talaud berdasarkan hasil hitungan cepat, pasangan yang diusung Partai Nasdem, PKPI dan Gerindra, Elly Lasut- Mokhtar Parapaga, meraih 38, 82 persen (22.617 suara). Welly Titah-Heber Pasiak yang diusung PDIP, Partai Golkar dan Hanura memperoleh 27, 89 persen suara.
Sri Wahyuni Manalip-Gunawan Talenggoran melalui jalur independen dan didukung PAN, Partai Demokrat dan PKS mendapatkan 25, 38 persen suara. Pasangan terakhir Handri Piter Poae – Clartje Awulle, jalur independem, meraih 8, 09 persen.