TOMOHON, ZONAUTARA.com – Untuk yang kedelapan kalinya, Kota Tomohon menghelat iven akbar bertajuk Tomohon International Flower Festival (TIFF). Iven utama dalam festival bunga internasional ini, yakni Turnament of Flower (TOF) atau parade kendaraan hias bunga yang diikuti puluhan peserta dari dalam maupun luar negeri.
Proses pembuatan kendaraan hias dari para peserta TOF pun saat ini sementara berlangsung. Lokasi pembuatan kendaraan hias atau hanggar pun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya, lokasi pembuatan float atau hanggar maupun finish hanya ada di dua tempat, yakni lapangan Rindam dan lapangan Parasamya Walian, yang kini disebut lapangan Babe Palar.
Namun, kini lokasi hanggar dibuat di lapangan Yayasan Pendidikan Lokon, Kelurahan Kakaskasen Dua, Kecamatan Tomohon Utara. Zona Sulut pun berkesempatan menengok aktivitas para pembuat kendaraan hias atau float yang berlokasi di bawah kaki Gunung Lokon tersebut, Jumat (3/8/2018).
Di lokasi seluas lapangan bola tersebut, berdiri hanggar dengan tinggi sekitar 10 meter. Urutannya pun berdasarkan besaran float yang akan dibuat, mulai dari yang berukuran kecil hingga besar. Hingga H-5, para dekorator dari masing-masing pesert masih bergelut dengan pembuatan rangka.
Ada yang masih sementara memasang rangka kayu, adapun yang sudah dalam tahapan memasang Styrofoam, sebagai dasar untuk menancapkan bunga.
Jano Gerzon Roeroe, salah satu dekorator kendaraan hias mengatakan, dirinya sudah yang kedelapan kali menjadi dekorator dalam pelaksanaan TIFF. Di tahun 2018, dirinya berkesempatan menjadi dekorator kendaraan hias milik peserta dari Korea Selatan.
Menurut Jano, desain float yang akan dibuatnya kali ini murni berasal dari pemesan, yakni dari perwakilan Korea Selatan. Dari desain tersebut, dirinya pun telah memerhitungkan akan menggunakan sebanyak 8000 tangkai bunga.
“Float ini akan menggunakan sekitar 6000 tangkai bunga Krisan dan 2000 tangkai bunga lainnya dan bunga-bunga itu kami ambil dari para petani Tomohon, tidak dari luar,” ungkap dekorator yang sudah dua kali menyabet peringkat dua di TIFF saat membuat float milik dari Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) itu.
Jano menjelaskan, dirinya memekerjakan sebanyak 12 pekerja dalam proses pembuatan float berukuran sedang ini. Dia menyatakan float milik negara Korea Selatan ini akan siap untuk mengikuti ToF dan bisa memukau penonton.
Zona Sulut pun berkesempatan mewawancarai dekorator lainnya yang merupakan pemenang dalam ToF tahun 2017, yakni James Mogi. Dia mengatakan, untuk ToF tahun 2018 ini, dirinya masih dipercayakan membuat float dari Kementerian Pertanian RI yang menyabet peringkat satu di TIFF 2017 lalu.
Menurut Mogi, float yang sementara dibuatnya hanya berukuran kecil, dengan anggaran sebesar Rp45 juta. Bunga yang akan digunakan pun, kata dia, sekitar 6000 tangkai.
“Yang pasti, kami akan berusaha semaksimal mungkin agar bisa mendapatkan hasil yang memuaskan seperti tahun sebelumnya,” ujar pria yang juga berprofesi sebagai petani bunga ini.
Diketahui, para dekorator diberi waktu hingga 7 Agustus tengah malam untuk menyelesaikan seluruh proses pembuatan float. Di mana, untuk proses penancapan bunga sudah harus dimulai pada tanggal 6 Agustus.
Editor : Christo Senduk