Pemuda Tomohon Sepakat Tolak RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan

Christo Senduk
Penulis Christo Senduk



TOMOHON, ZONAUTARA.com Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 dirayakan dengan sejumlah kegiatan di Kota Tomohon.

Selain upacara bendera, sejumlah organisasi pemuda Tomohon yang difasilitasi Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menggelar kegiatan temu wicara, yang dilaksanakan di homestay Walian, Senin (29/10/2018).

Menariknya, dalam temu wicara yang menghadirkan pembicara Anggota DPD RI Stefanus BAN Liow dan Ketua Pemuda Lintas Agama (Pelita) Kota Tomohon Toar Pangkey ini, para pemuda mengeluarkan sejumlah poin pernyataan sikap.

Selain menyatakan Pancasila sebagai ideologi negara, pemuda Tomohon juga menyatakan menolak berita bohong dan radikalisme, serta menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Pesantren dan Pendidikan Keagamaan, khususnya pasal 69-70.

Terkait RUU tersebut, Senator Liow mengatakan, dari seluruh representasi Anggota DPD, bahkan DPR-RI utusan Sulut serta daerah lainnya, sepakat menolak RUU tersebut.

“Memang, sudah masuk Prolegnas 2018. Tapi, secara keseluruhan masih banyak tahapan pembahasan yang akan dilakukan. Berjenjang, hingga dengar pendapat ke Kantor Kementerian Agama Sulut. Tentunya, kami wakil rakyat representasi Sulut bersikukuh menolak wacana RUU Inisiatif DPR RI ini,” ungkapnya.

Ketua Forum Pemuda Lintas Agama Kota Tomohon Toar Pangkey mengatakan, semangat nasionalisme dan toleransi antarumat beragama harusnya jadi bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan.

Menurut Pangkey, keanekaragaman yang tercipta, salah satunya berkat inisiasi para pemuda dan pendiri bangsa terdahulu harusnya, menjadi prioritas utama semua pihak.

“Jangan sampai ada perpecahan akibat keputusan yang diambil nanti. Banyak keanekaragaman di Indonesia, itu yang jadi nilai tambah bangsa ini. Perbedaan harusnya dijadikan penyemangat guna menciptakan masyarakat yang berkualitas,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dispora Kota Tomohon Toar Pandeirot menjelaskan, persatuan dan kesatuan bangsa yang saat ini ada wajib dijaga oleh seluruh komponen anak bangsa.

“Pemuda utamanya, menjadi benteng NKRI. Menjaga kondusifitas dan menghargai semangat perbedaan,” pungkasnya.

Pernyataan sikap Pemuda Lintas Agama, organisasi kepemudaan dan para siswa SMA tersebut pun diserahkan langsung kepada Senator Stefanus Liow. Bahkan, Liow pun menyatakan akan menyampaikan hal tersebut pada Paripurna DPR RI bersama 12 November mendatang.

Editor : Christo Senduk



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Penulis Christo Senduk
Editor
Leave a comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com