ZONAUTARA.com – Paus Fransiskus mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA), Minggu (3/2/2019). Kunjungan pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma ini pun merupakan sejarah. Pasalnya, Paus Fransiskus merupakan Paus pertama yang menginjakan kaki di UEA.
Putra Mahkota Abu Dhabi Pangeran Syeikh Mohammed bin Zayed dan imam Al Alzhar Kairo, Syeikh Ahmed al-Tayeb menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Abu Dhabi.
Dijadwalkan, Paus Fransiskus bakal menggelar Misa pada Selasa (5/2/2019) di Zayed Sports City Stadium di Abu Dhabi. Sebanyak 135.000 umat pun dipastikan akan menghadiri misa tersebut. Selain itu, Paus Fransiskus pun dijadwalkan akan bertemu dengan para ulama Muslim.
Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash menilai, kunjungan oleh Paus Fransiskus menjadi sejarah baru bagi negara dan toleransi.
“Ini merupakan kunjungan yang membawa nilai hebat dari kemanusiaan dan UEA menambah babak baru dalam sejarah persaudaraan dan toleransi,” kicuanya di Twitter, dilansir dari Kompas.com.
Diketahui, ada sekitar 1 juta umat Katolik di UEA. Mereka merupakan para migran yang kebanyakan berasal dari Filipina dan India. Laporan dari Arabian Business menyebutkan, semua sekolah negeri di Dubai dan Sharjah, serta sejumlah sekolah swasta tutup pada Senin (4/2/2019).
Sementara semua sekolah, baik negeri maupun swasta, meniadakan kegiatan belajar-mengajar pada Selasa (5/2/2019).
Pengumuman ini disampaikan Kementerian Pendidikan UEA melalui Twitter, tanpa memberikan alasan terkait penutupan sekolah. Namun, hal tersebut diyakini berhubungan dengan kedatangan Paus Fransiskus.
Krisis kemanusiaan di Yaman menjadi isu yang di paling disorot Paus Fransiskus dalam kunjungannya ini.
“Tangis anak-anak ini dan orang tua mereka sampai ke langit. Mari kita berdoa dengan sungguh-sungguh karena ini adalah anak-anak yang haus, kelaparan, tak ada pasokan obat-obatan dan hidup mereka terancam,” kata Paus Fransiskus, dalam misa Minggu sebelum terbang ke Uni Emirat Arab.
Paus Fransiskus mendesak seluruh pihak yang terlibat dalam perang sipil Yaman agar membuat kesepakatan damai dan membantu mengirimkan bantuan kepada jutaan warga negara Yaman yang kelaparan.
Uni Emirat Arab menanggapi positif pesan Paus Fransiskus terkait perang Yaman. Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Anwar Gargash mengatakan sangat yakin kesepakatan damai yang dimaksud Paus adalah sebuah terobosan.
DEKLARASI ABU DHABI
Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Dr Ahmed At-Tayyeb telah menandatangani dokumen bersejarah, Deklarasi Abu Dhabi, dalam Pertemuan Persaudaraan Manusia di Uni Emirat Arab, Senin (4/2/2019).
Deklarasi yang disebut ‘Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan’ itu berupaya mendorong untuk hubungan yang lebih kuat antara umat manusia.
Paus Fransiskus sebelum penandatanganan deklarasi mengatakan, bahwa tindak kekerasan dan kebencian yang mengatasnamakan Tuhan tidak dapat dibenarkan.
Paus juga menyebut pentingnya nilai pendidikan dalam mengurangi konflik dan kekerasan di dunia.
Sementara, Dr Ahmed At-Tayyeb menyerukan kepada umat Islam untuk melindungi komunitas Kristen di Timur Tengah dan untuk umat Islam di negara Barat agar dapat hidup berdampingan dan berintegrasi dengan lingkungan mereka.
“Anda adalah bagian dari bangsa ini. Anda bukan minoritas,” ujar At-Tayyeb yang dikenal sebagai salah satu pemimpim Muslim terkemuka di dunia.
Salah satu isi dari dokumen Deklarasi Abu Dhabi tersebut, seperti dirilis pemerintah UEA, yakni seruan untuk menghapuskan penggunaan istilah minoritas yang disebut hanya akan melahirkan perasaan terisolasi dan rendah diri.
Editor : Christo Senduk