Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network
No Result
View All Result
Zonautara
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network
No Result
View All Result
Zonautara
No Result
View All Result
Home LAPORAN KHAS INSIGHT Tematik 100 Tahun Tangkoko

Tak ada sampah di area Festival Tangkoko, Petugas kebersihan pun ikut bawa tumbler

by Ronny Adolof Buol
A A
zonautara.com

Petugas kebersihan yang bersiaga di lokasi festival. (Foto: zonautara.com/Ronny Adolof Buol)

BITUNG, ZONAUTARA.com – Ada hal yang menarik di Lapangan Singkanaung, Batuputih, Kecamatan Ranowulu, Bitung yang menjadi lokasi gelaran Festival Tangkoko, 20 – 21 Februari 2019.

Lapangan yang dipadati ribuan orang yang ingin menyaksikan festival bertema konservasi itu, nyaris tak terlihat sampah, apalagi sampah plastik.

Di beberapa sudut lapangan, tong-tong sampah disediakan oleh panitia. Pengunjung diminta untuk membuang sampah langsung ke tong sampah.

Bagi warga Batuputih sendiri, kesadaran membuang sampah pada tempatnya sudah cukup tinggi. Walau demikian masih saja ada pengunjung yang tak sadar, membuang sampah sembarangan.

Panitia sendiri menyiagakan beberapa petugas kebersihan yang setiap saat menyisir seluruh area festival dan langsung memunguti sampah yang dibuang sembarangan itu.

Baca Pula:

Mahakam Ulu

Tata kelola sampah yang amburadul sebabkan sungai di Indonesia tercemar mikroplastik

30 December 2022
sampah

Raih pendanaan US$5 juta, Waste4Change siap kurangi tumpukan sampah di TPA Indonesia

14 October 2022

Mice (42), salah seorang petugas kebersihan kepada Zonautara.com menjelaskan bahwa dia dan rekan kerjanya memang ditugaskan oleh Pemerintah Kota Bitung untuk siaga selama pelaksanaan kegiatan.

“Saya bertugas dari pagi hingga sore, dan akan memunguti semua sampah yang tak sengaja dibuang sembarangan. Kami senang jika pengunjung langsung membuang sampah pada tempatnya,” ujar Mice.

Mice yang digaji Rp 500 ribu per minggu ini sigap dengan peralatan sapu dan alat angkut sampah. Dia dan rekan-rekannya tak akan membiarkan sedikit pun sampah berserakan.

Pemeritah Kota Bitung memang dalam beberapa tahun terakhir mampu membuat warganya peduli dengan sampah.

Berbeda dengan gelaran festival atau acara-acara besar di lokasi lain, yang sampahnya nanti diangkut setelah acara, di Bitung, petugas ditempatkan untuk segera mengangkut sampah saat itu juga.

Bahkan ketika Festival Selat Lembeh yang dijubeli puluhan ribu orang, Pemerintah Kota Bitung menyiapkan petugas kebersihan yang memunguti sampah hingga ke laut, saat acara sedang berlangsung.

Hal lain yang patut diapresiasi adalah anjuran Pemerintah Kota Bitung untuk membatasi penggunaan air mineral dalam kemasan plastik sekali pakai.

zonautara.com
Tumble yang disediakan oleh Pemkot Bitung. (Foto: zonautara.com/Ronny Adolof Buol)

Di lokasi Lapangan Singkanaung tempat berlangsungnya peringatan 100 Tahun Tangkoko itu, tak terlihat sama sekali air mineral dalam kemasan plastik sekali pakai.

Sebagai gantinya, panitia menyediakan galon air untuk isi ulang tumbler yang dibawa oleh pengunjung. Bahkan panitia membagi-bagi tumbler kepada pengunjung lewat berbagai kuis yang digelar.

“Saya juga membawa tumbler. Sudah dibiasakan. Anak-anak saya juga kini bawa tumbler kemana-mana,” ujar Mice.

Peliput: Gitta Waloni
Editor: Ronny Adolof Buol

Tags: sampah100 tahun tangkoko
ShareTweetSend

Related Posts

mitigasi bencana
Lingkungan dan Konservasi

Awal 2023 Indonesia sudah alam 96 bencana alam, perlu perkuat strategi mitigasi

20 January 2023

...

SIEJ
Lingkungan dan Konservasi

SIEJ gelar Konferensi Nasional Jurnalis Lingkungan Hidup

19 January 2023

...

Discussion about this post

Facebook Twitter Instagram Youtube

Redaksi

Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Mongkonai Barat, Kotamobagu.
Email: [email protected]
[email protected]

  • Tentang Kami
  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Data Pribadi

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
    • Press Review
    • Kabar Sulut
    • Bencana dan Musibah
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Hukum dan Regulasi
    • Lingkungan dan Konservasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Pemerintahan
    • Sosial Kemasyarakatan
  • LAPORAN KHAS
    • Insight
    • Indepth
    • Sorotan
    • Tematik
    • Persona
    • ZONA DATA
      • Angka
      • Visualisasi Data
    • TUTUR VISUAL
      • Foto
      • Video
      • Infografis
    • POJOK RONNY
      • Perjalanan
  • CARI TAHU
    • ZONAPEDIA
    • Bagaimana caranya?
    • Daftar
    • Sejarah
    • Hari Ini Dalam Sejarah
  • REHAT
  • Our Network

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.