Oleh : Laurensia Kumontoy (Mahasiswa STF Pineleng)
Kenyataan inilah yang dihadapi oleh generasi micin atau biasa disebut generasi zaman now atau generasi milenial sekarang ini. Kehebatan, kecanggihan, bahkan kepintaran dari sebuah benda mati yang disebut ponsel pintar ini membawa banyak pengaruh bagi manusia.
Pengaruh yang ada, antara lain kesehatan, sekolah atau kerja dan juga relasi dengan orang lain. Hal ini dikarenakan penyalahgunaan dari benda mati yang dianggap pintar dan canggih itu.
Memang pada kenyataannya, orang pada generasi ini sudah tidak bisa lagi terlepas dari yang namanya ponsel. Di manapun, kapanpun, dalam situasi apapun, benda yang satu ini tetap eksis.
Melihat kenyataan sekarang, pembiasaan penggunaan smartphone ini kepada balita yang dilakukan oleh kebanyakan orang tua dalam rangka membujuk anak supaya tidak cengeng, menjadi sumber pertama melekatnya benda ini kepada manusia atau sekarang istilah yang lebih top, yaitu phubbing.
Sebagai seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng yang menekuni program studi Teologi, saya tentunya merasa prihatin dengan kesehatan dari anak-anak zaman sekarang yang sejak kecilnya sudah menggunakan kacamata bukan sebagai bagian dari abnormal sejak lahir, melainkan karena pengaruh benda yang satu ini.
Keprihatinan ini muncul dari pengalaman pribadi yang juga merasakan dampak buruk dari penggunaan smartphone ini. Itupun saya menjadi pengguna aktif nanti sejak duduk di bangku SMP kelas 2 karena sudah dibelikan handphone milik sendiri.
Mata saya sudah terkena radiasi dari benda tersebut yang dikatakan canggih, karena penggunaan yang salah. Saya sering bermain handphone tanpa batas waktu, ‘selagi masih ada baterai, mengapa mau berhenti?’ Itulah yang menjadi permasalahannya.
Kesehatan menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Kesehatan jasmani adalah pengantar masuk ke lingkup kesuksesan dini.
Awalnya hanya menyerang bagian mata, karena keseringan menggunakannya. Kemudian perlahan-lahan ia akan menyerang organ tubuh yang lain, karena kurang mengistirahatkan organ-organ tubuh dan juga memaksa tubuh bekerja ekstra.
Contohnya, ketika main game seperti PUBG, ML, COC, COD, dll., maka kita sudah lupa bahkan malas untuk melakukan aktivitas yang lain, seperti makan, minum, berolahraga, belajar dan hal-hal lainnya. Itu semua terjadi karena benda mati yang satu itu. Tanpa kita sadari, benda mati yang satu itu dapat juga membawa kematian kepada penggunanya jika salah digunakan.
Imbauan bagi semua orangtua, anak-anak dan para pembaca sekalian, untuk dapat menggunakan smartphone yang canggih itu dengan baik dan teratur, supaya tidak sampai dapat membinasakan kita. Karena bukan baru sedikit yang meninggal dunia karena benda yang canggih ini.
Tertiblah dalam menggunakan smartphone, yakni dengan membatasi penggunaannya atau membuat jadwal, kapan penggunaannya dan berapa banyak waktu yang bisa digunakan untuk memainkan smartphone.(*)