bar-merah

Manado rugi Rp 7 Milyar saat internet dibatasi

Ilustrasi (Pixabay.com)

ZONAUTARA.com – Pemerintah telah mencabut pembatasan akses ke media sosial sejak 25 Mei 2019. Pengguna pun beriang gembira.

Selama tiga hari diberlakukan pembatasan, penyebaran hoaks menurun secara signifikan. Jika sebelumnya rata-rata 20 hoaks beredar saban hari, selama pembatasan menjadi 6-9 hoaks.

Jika ditilik dari sisi kekhawatiran terhadap ancaman keamanan negara, pembatasan itu dapat dimaklumi.

Tetapi pembatasan secara paksa itu selaian diprotes karena dianggap bertentangan dengan hak individu memperoleh informasi, dampaknya juga bisa kemana-mana.

Pembatasan internet setidaknya sangat berdampak pada dua hal, sosial dan ekonomi.

Bebera operator seluler mengakui, mengalami penurunan lalu lintas data yang cukup besar. XL Axiata milsanya, mencatat terjadi penurunan sebesar 10 persen di lalu lintas datanya.

Penurunan itu disumbangkan aliran data foto dan video dari Facebook, WhatsApp dan terutama Instagram.

Di Manado, banyak pengguna Facebook melampiaskan kekesalannya karena terhambat memposting foto jualan mereka. Facebook tak bisa dipungkiri merupakan platform yang paling banyak digunakan berjualan secara online.

Baca pula: Pemerintah didesak cabut pembatasan media sosial

Internet biar bagaiamanapun telah menjadi salah satu peyanggah utama ekonomi masyarakat saat ini. Berbagai kemudahan ditawarkan oleh internet dan media sosial.

Sifatnya yang dapat menjangkau banyak orang dengan biaya murah menjadi keunggulan dalam promosi.

Oleh kerena itu, pembatasan atau pemblokiran terhadap akses internet akan sangat berdampak pada bisnis dan ekonomi.

Bisakah besarnya kerugian itu dihitung? Bisa. Sebuah lembaga non profit The NetBlock Group, sebuah organisasi non partisan yang memonitor soal kebebasan berinternet, bekerjasama dengan Internet Society, menyediakan toolsnya.

Zonautara.com mencoba menghitung kerugian yang dialami Kota Manado selama empat hari jika internet diblokir. Hasilnya cukup besar.

Selama empat hari pemblokiran internet, Manado akan mengalami kerugian ekonomi senilai sekotar Rp.7.773.143.482. Angka yang fantasistis. Betapa masyarakat sangat mengandalkan internet.

Jika sehari saja internet diblokir, Kota Manado akan mengalami kerugian sebesar Rp.2,59 Milyar. Angka kerugian ini jauh lebih besar untuk Kota Jakarta.

Selama pemblokiran internet itu, Jakarta ditaksir menderita kerugian sebesar Rp.171,2 milyar. Atau sekitar Rp.57,06 milyar per hari.

Angka kerugian itu hanya untuk Manado dan Jakarta saja. Jika simulasi hitungan itu diterapkan untuk kerugiaan se Indonesia, angkanya lebih mencenggangkan.

Itu baru kerugian dari sisi ekonomi. Secara sosial, banyak orang yang terhambat komunikasinya karena pembatasan media sosial. Anak muda terutama, merasa sangat galau dengan tidak lancarnya akses media sosial.

Selama empat hari diberlakukan pembatasan itu, keyword VPN (virtual private network) menjadi trending dalam pembicaraan.
Tools yang dulunya hanya dipakai segelintir orang, kini telah diketahui secara luas.

Dampaknya adalah uang ratusan milyar yang digelontorkan pemerintah membeli mesin sensor konten porno menjadi terasa sia-sia.

Bahkan anak-anak remaja kini telah paham, VPN bisa dipakai membuka situs apa saja tanpa sensor lagi.

Editor: Ronny Adolof Buol



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com