bar-merah

Ulasan guncangan gempa bumi di laut Maluku Utara 7 Juli 2019

zonautara.com
Ilustrasi gempa bumi.

Direpublish dari dokumen BMKG

I. Pendahuluan

Telah terjadi gempabumi tektonik pada hari Minggu tanggal 07 Juli 2019 pada pukul 22:08:42 WIB dengan magnitudo 7.0 di wilayah Laut Maluku Utara. Pusat gempabumi (episenter) terletak di laut pada koordinat 0.54°LU dan 126.19°BT yang berlokasi di Laut Maluku Utara dengan kedalaman pusat gempa 36 km (gambar 1). Gempabumi yang terjadi ini bisa diklasifikasikan sebagai gempabumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas penunjaman lempeng (subduksi). Penunjaman antara lempeng mikro Halmahera ke arah barat dan lempeng mikro Sangihe ke arah timur mengakibatkan lempeng laut Maluku terjepit hingga terjadi subduksi ganda (double) ke bawah lempeng Halmahera dan ke bawah lempeng Sangihe.

Peta lokasi gempabumi Laut Maluku Utara 07 Juli 2019 pada pukul 22:08:42 WIB beserta stasiun akselerograf yang merekam kejadian gempabumi tersebut.

II. Tinjauan Kondisi Geologi dan Tektonik Laut Maluku Utara

Maluku terletak pada 2.30° – 9° LS dan 124° – 136° BT. Di sebelah utara berbatasan dengan laut Seram, sebelah selatan dengan laut Arafura, sebelah barat dengan pulau Sulawesi, sebelah timur dengan pulau Papua. Luas wilayah Maluku adalah sekitar  712.479,69 km2, dengan luas daratan 54.185 km2 (7,61%) dan  luas lautannya 658.294,69  km2 (92,39%). Maluku memiliki gunung tertinggi adalah gunung Binaya, 3.055 m di pulau seram, gunung Kapalatmada 2429 m dan 113 sungai, 86 sungai besar serta 11 danau.

Pulau Buru, Pulau Ambon, dan Pulau Seram memiliki karakteristik geomorfologi  yang sama yaitu didominasi oleh pegunungan struktural. Pulau Buru merupakan hasil pengangkatan berbentuk pegunungan dome yang dikelilingi oleh basin. Pulau Seram bagian baratnya merupakan pegunungan struktural yang tinggi (1.000-1.300 mdpal), bentuknya memanjang dan sempit, serta dibatasi oleh escarpment yang tertoreh kuat. Lembah-lembah diantaranya sangat sempit, banyak air terjun, tidak ada endapan alluvial. Bagian timur: pegunungan berbatuan gamping.

Pulau-pulau karst Maluku Selatan terdapat di bagian tenggara tapal kuda Maluku selatan : Kepulauan Aru dan Tanimbar. Umumnya memiliki pesisir bertebing/cliff, hanya sedikit pesisir yang datar. Terdapat karang koral pada perairan di sekeliling pulau tetapi tidak dijumpai di daratan.Hal ini menunjukkan kenaikan pulau akibat penurunan muka air laut selama pleistosen.

Laut Maluku Utara terletak di Kepulauan Maluku, tepatnya Maluku Tengah. Laut Maluku Utara memiliki luas sekitar 470.000 kilometer persegi. Dari Samudera Pasifik, ia terpisahkan oleh pulau dan lautan seperti Pulau Ambon, Maluku dan Buru serta Laut Seram dan Halmahera. Di bagian selatan, terdapat Pulau Wetar, Babar, Alor, Timor dan Tanimbar. Di bagian timur terdapat Pulau Aru dan bagian barat ada Pulau Wakatobi. Ekspedisi Snellius (1929-1930) pimpinan P. M. van Riel yang dilakukan oleh pemerintahan kolonial Hindia Belanda ketika itu berhasil memetakan kondisi dasar Laut Maluku Utara. Salah satu temuan yang kemudian terkenal adalah palung laut sedalam 7.440 meter dengan luas 50.000 kilometer persegi. Tim ekspedisi Snellius menamainya Palung Weber. Ditemukan  pula Lubuk Banda Utara (kedalaman 5.800 meter), Lubuk Banda Selatan (5.400 meter), dan beberapa lainnya.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com